Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama Jawa Timur (LPNU Jatim) melakukan pendampingan usaha mikro terutama milik warga NU agar naik kelas dan mampu bersaing dengan usaha mikro lainnya.
Ketua LPNU Jatim Fauzi Priambodo mengemukakan pihaknya intensif melakukan pendampingan keumatan terutama usaha mikro.
“Beberapa bentuk pendampingan keumatan dalam bidang ekonomi yang kami tingkatkan sejauh ini berkaitan dengan pendampingan, pelatihan hingga marketing dan monitoring terhadap UMKM dan usaha mikro lainnya yang dimiliki warga NU,” kata Fauzi, di Jombang, Sabtu.
Baca juga: SETARA Institute gelar even "pemajuan" toleransi di Kediri
Dia menyebut hal utama dalam pendampingan keumatan yang patut mendapat perhatian lebih serius, yakni pendampingan dalam bidang ekonomi. Menurutnya usaha mikro yang dimiliki warga NU harus mampu bersaing dengan baik.
Pihaknya menambahkan kemandirian ekonomi yang telah lama dilakukan pondok pesantren dapat menjadi percontohan yang dapat dilakukan terhadap kemandirian ekonomi keumatan ke depannya.
“Seperti apa yang telah lama dikembangkan di Tebuireng ini misalnya. Dalam hal ini salah satunya adalah berkaitan dengan kesempatan kerja yang terbuka bagi semua kalangan, dimana 80 persen tenaga kerja di Indonesia ini terserap melalui adanya UMKM," ujarnya.
Ia juga berharap, dengan adanya gelaran Konferwil XVIII NU Jatim ini, pendampingan ekonomi keumatan dapat dilanjutkan sehingga dengan memaksimalkan sumber daya dan jaringan yang telah mengakar sehingga UMKM warga NU bisa naik kelas.
"Kami yakin dengan banyaknya UMKM yang terus berkembang hingga tumbuh menjadi corporate, Insya Allah akan mendatangkan lebih banyak manfaat kepada umat utamanya bagi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi warga NU," kata dia.
Dia menambahkan LPNU Jatim selama lima tahun di bawah kepemimpinannya memiliki semangat yang sama dengan spirit Konferwil XVIII NU Jatim.
“Selama lima tahun kami melakukan beberapa upaya pendampingan keumatan sebagaimana tema yang diusung dalam konferwil ini," kata dia.
Gelaran Konferensi Wilayah XVIII NU Jatim berlangsung di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang pada 2-4 Agustus 2024.
Kegiatan itu mengusung tema “Merajut ukhuwah dan mengokohkan jamiyah dalam pendampingan umat".
Forum permusyawaratan tertinggi di tingkat wilayah tersebut diharapkan dapat menjadi ruang aktualisasi bagi NU terhadap pendampingan keumatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Ketua LPNU Jatim Fauzi Priambodo mengemukakan pihaknya intensif melakukan pendampingan keumatan terutama usaha mikro.
“Beberapa bentuk pendampingan keumatan dalam bidang ekonomi yang kami tingkatkan sejauh ini berkaitan dengan pendampingan, pelatihan hingga marketing dan monitoring terhadap UMKM dan usaha mikro lainnya yang dimiliki warga NU,” kata Fauzi, di Jombang, Sabtu.
Baca juga: SETARA Institute gelar even "pemajuan" toleransi di Kediri
Dia menyebut hal utama dalam pendampingan keumatan yang patut mendapat perhatian lebih serius, yakni pendampingan dalam bidang ekonomi. Menurutnya usaha mikro yang dimiliki warga NU harus mampu bersaing dengan baik.
Pihaknya menambahkan kemandirian ekonomi yang telah lama dilakukan pondok pesantren dapat menjadi percontohan yang dapat dilakukan terhadap kemandirian ekonomi keumatan ke depannya.
“Seperti apa yang telah lama dikembangkan di Tebuireng ini misalnya. Dalam hal ini salah satunya adalah berkaitan dengan kesempatan kerja yang terbuka bagi semua kalangan, dimana 80 persen tenaga kerja di Indonesia ini terserap melalui adanya UMKM," ujarnya.
Ia juga berharap, dengan adanya gelaran Konferwil XVIII NU Jatim ini, pendampingan ekonomi keumatan dapat dilanjutkan sehingga dengan memaksimalkan sumber daya dan jaringan yang telah mengakar sehingga UMKM warga NU bisa naik kelas.
"Kami yakin dengan banyaknya UMKM yang terus berkembang hingga tumbuh menjadi corporate, Insya Allah akan mendatangkan lebih banyak manfaat kepada umat utamanya bagi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi warga NU," kata dia.
Dia menambahkan LPNU Jatim selama lima tahun di bawah kepemimpinannya memiliki semangat yang sama dengan spirit Konferwil XVIII NU Jatim.
“Selama lima tahun kami melakukan beberapa upaya pendampingan keumatan sebagaimana tema yang diusung dalam konferwil ini," kata dia.
Gelaran Konferensi Wilayah XVIII NU Jatim berlangsung di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang pada 2-4 Agustus 2024.
Kegiatan itu mengusung tema “Merajut ukhuwah dan mengokohkan jamiyah dalam pendampingan umat".
Forum permusyawaratan tertinggi di tingkat wilayah tersebut diharapkan dapat menjadi ruang aktualisasi bagi NU terhadap pendampingan keumatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024