Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menyatakan penduduk miskin di kabupaten setempat pada tahun ini turun menjadi 80.170 jiwa dari tahun sebelumnya sebanyak 82.620 jiwa atau mengalami penurunan lebih dari 0,39 persen.

Kepala BPS Kabupaten Situbondo Ribut Hadi Chandra menyebutkan angka kemiskinan menurun sebanyak 2.450 jiwa atau 0,39 persen dari jumlah penduduk miskin pada tahun 2023 sebanyak 82.620 jiwa.

"Pada Maret 2023 penduduk miskin masih di angka 11,90 persen (82.620 jiwa), sedangkan per Maret 2024 Alhamdulillah turun menjadi 11,51 persen (80.170 jiwa). Jadi ada penurunan 0,39 persen," katanya dalam konferensi pers di Kantor Bupati Situbondo, Rabu.

Menurut Chandra, tren kemiskinan di Situbondo makin baik karena terus mengalami penurunan karena banyaknya intervensi yang dilakukan pemerintah daerah (pemda).

Ada beberapa aspek langsung yang mempengaruhi penurunan kemiskinan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai.

Sementara aspek tidak langsung, kata dia,  pembangunan di Kabupaten Situbondo seperti pembangunan jembatan, pembangunan maupun pembukaan akses jalan sehingga masyarakat mudah melakukan aktivitas tiap hari.

"Jika dilihat dari tren pada Maret 2015 hingga Maret 2024 menunjukkan angka kemiskinan Situbondo relatif turun dan terjadi pemulihan ekonomi pasca-COVID-19 yang berpengaruh turunnya angka kemiskinan," kata Chandra.

Sementara itu Bupati Situbondo Karna Suswandi menyampaikan terima kasih kepada birokrasi yang selama ini terus bersinergi untuk bersama-sama mengentas kemiskinan.

"Program pengentasan kemiskinan akan terus kami laksanakan dan disempurnakan. Intervensi untuk menurunkan kemiskinan salah satunya program padat karya dan program-program lainnya," kata Karna Suwandi.


 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024