Jakarta, - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menyatakan bahwa pihaknya mengirimkan bantuan senilai Rp1,175 miliar bagi korban banjir di Provinsi Banten. "Bantuan tersebut berupa logistik, tenda dan matras, selimut dan pakaian, serta perlengkapan dapur umum," katanya seperti disampaikanTenaga Ahli Menteri Sosial bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Kehumasan Drs Sapto Waluyo, MSc saat menghubungi ANTARA dalam perjalanan menuju Banten, Senin. Selain itu, katanya, Kemsos juga mengerahkan mobil Rescue Tactical Unit (RTU), dan perahu karet untuk proses evakuasi korban bencana banjir tersebut. Menurut Sapto, Mensos juga menerima laporan tentang banjir di wilayah Provinsi Banten yang merendam sebanyak 13.755 unit rumah, yang tersebar di 97 desa pada 29 kecamatan. Respons cepat juga dilakukan di daerah rawan banjir di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. "Kami pantau 24 jam, meskipun di hari libur, kita cek lapangan," kata Mensos. Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemsos Andi Zainal Abidin menjelaskan bahwa taruna siaga bencana (Tagana) juga telah mendirikn dapur umum, yakni tiga lokasi di Lebak, dua di Serang, tiga di Pandeglang, serta satu di Tangerang. Menurut dia, Dinsos Provinsi Banten juga sudah bergerak sejak awal, yakni meluncurkan bantuan beras sebanyak 16.500 kg, mie instan, sardin, selimut dan daster prempuan. Ia menambahkan, Kemsos mengirim 10 tenda pengungsi, lima tenda dapur umum, 1.000 lembar matras, sardin 30.000 kaleng, kecap 5.000 botol, sambal 5.000 botol, minyak goreng 500 botol, makanan siap saji, kain batik 1.000 lembar. Selain itu, kaos krah 1,000 lembar, daster 1,000 lembar, selimut bergaris 1.500 lembar, seragam SD laki/perempuan 5.000 stel, "family kit" 500 paket, "kid ware" 500 paket, "food ware" 500 paket, dan perlengkapan dapur. Sapto Waluyo juga menjelaskan bahwa pada Ahad (15/1), Mensos juga melakukan inspeksi mendadak mengenai kondisi masyarakat pada musim hujan yang berpotensi banjir ke Kota Depok, Jawa Barat. Ketua RT 03/RW24 Kelurahan Baktijaya, Depok, Mimi Almanto terkejut menyambut kedatangan Mensos Salim Segaf Al Jufri. "Saya kira Mensos yang memakai sarung dan kopiah. Ternyata Staf Khusus (Musholi) yg menemani Mensos mampir ke kampung kami di Perumahan Bukit Cengkeh Berbunga," perempuan ketua RT yang baru dilantik itu. Mensos melakukan sidak karena mendapat informasi debit air di bendung Katulampa, Bogor sempat naik, begitu pula aliran sungai Ciliwung yang terpantau di Jembatan Panus, Depok. "Kampung kami tidak kebanjiran, tapi rawan longsor karena aliran Ciliwung mengitari. Alhamdulillah dapat bantuan Pemkot Kota Depok untuk bangun turap, sehingga jembatan kampung tidak rusak," kata Joko Susetyo, warga Sugutamu yang berbatasan denga perumahan Pesona Khayangan. Dalam kunjungan ke Depok, Mensos juga menengok dua warga yang mengalami lumpuh karena stroke, yakni Bob Umair, pelatih dan pembina karang taruna, serta Ali Ibrahim, seorang guru. "Saudara Bob ini punya semangat yang harus ditiru. Meski berjalan pakai tongkat, tapi tetap membina kaum muda. Begitu pula pak Ibrahim yang berkursi roda tetap perhatian terhadap anak/remaja, walau bicaranya kurang jelas. Ini contoh kepedulian pada masalah sosial," kata Mensos, saat memberikan santunan. Ketika dialog informal, Mensos berjumpa dengan Wakil Ketua DPRD Kota Depok Prihandoko yang sedag keliling dengan relawan dan penerima bantuan kelompok usaha bersama (KUBE) setempat. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012