Pacitan - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang mengembangkan 48 kawasan pantai rawan bencana tsunami di seluruh Indonesia menjadi desa pesisir tangguh.
"Pengembangan program desa pesisir tangguh ini diprioritaskan di daerah-daerah yang dinilai rawan bencana, khususnya gempa dan tsunami," kata Direktur Pesisir dan Kelautan KKP Soebandono Diposaptono di Pacitan, Minggu.
Penilaian atau evaluasi atas desa-desa di kawasan pesisir pantai yang dinyatakan sebagai daerah berkategori rawan bencana gempa dan tsunami itu sendiri telah dilakukan selama kurun tahun 2011.
Hasilnya, sebanyak 48 desa ditetatpkan untuk dijadikan percontohan program desa pesisir tangguh. Di Kabupaten Pacitan sendiri ada tiga desa yang telah ditunjuk sebagai daerah percontohan, yakni Desa Sonokembang, Sirnoboyo, dan Kelurahan Sidoharjo.
"Ke-48 desa itu tersebar di berbagai provinsi, mulai di Jatim, Yogyakarta, Banten, dan beberapa daerah di Pulau Sumatera. Saya tidak hafal jika diminta menyebut nama daerahnya satu persatu, yang pasti desa-desa itu berada di 16 kabupaten/kota," urainya.
Soebandono menjelaskan, penunjukkan atau penetapan desa pesisir tangguh sengaja dikonsentrasikan di kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
Perairan yang berada di antara lempeng benua Eurasia dan Indo Australia itu dikenal rawan gempa bumi serta tsunami, karena aksi tumbukan yang terjadi antarbatuan kerak bumi tersebut.
Soebandono menambahkan, ada lima hal dalam program desa pesisir tangguh yang akan mereka laksanakan, yakni bina manusia, ekonomi, infrastruktur, lingkungan, dan siaga bencana.
Untuk siaga bencana, lanjut dia, diharapkan di tingkat-tingkat desa segera dibentuk tim, sehingga kesiapsiagaan ketika menghadapi bencana telah matang.
Selain menggelar program Desa Pesisir Tangguh, KKP juga terus mengembangkan kawasan hutan pantai. Tujuannya hampir sama, yaitu melindungi wilayah pemukiman ketika terjadi gelombang tsunami.
Program yang sudah dimulai sejak tahun 2008 silam telah berhasil menanam 23 ribu batang pohon.
Pohon sebanyak itu ditanam memanjang satu kilometer dengan lebar mencapai 100 meter. Jenis tanaman yang ditanam di antaranya waru laut dan cemara laut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012