Sidoarjo - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) membuat alur di dalam kolam penampungan Lumpur Lapindo untuk mengalirkan aliran lumpur dari pusat semburan menuju ke titik 25, selanjutnya dialirkan ke Kali Porong. Humas BPLS Akhmad Kusairi di Sidoarjo, Kamis, mengatakan pembuatan alur di dalam kolam penampungan tersebut harus segera dilakukan karena kondisi curah hujan saat ini masih cukup tinggi dan bisa membahayakan kolam penampungan jika tidak dibuatkan alur lumpur. "Alur tersebut bertujuan untuk mengalirkan lumpur dan juga air yang ada di dalam kolam penampungan menuju ke titik 25, selanjutnya akan dialirkan menuju ke Kali Porong untuk mengurangi beban yang ada di dalam kolam penampungan," paparnya. Ia mengemukakan, selain membuat alur di dalam kolam penampungan, pihaknya juga menyiagakan lima unit kapal keruk untuk mengalirkan Lumpur Lapindo dari dalam kolam penampungan menuju ke Kali Porong, saat musim hujan seperti sekarang ini. Sebenarnya, BPLS memiliki enam unit kapal keruk yang bisa digunakan untuk mengalirkan luapan Lumpur Lapindo dari dalam kolam penampungan menuju ke Kali Porong. "Dari enam unit kapal keruk yang ada, satu di antaranya sedang mengalami perbaikan teknis dan tidak bisa digunakan untuk membantu pengaliran lumpur dari dalam kolam ke Kali Porong," ucapnya. Ia mengatakan, saat ini jumlah volume lumpur yang dialirkan ke Kali Porong tersebut hanya sekitar sepuluh persen dari total luapan lumpur yang dikeluarkan saat ini. "Sejak lumpur tersebut dialirkan ke Kali Porong beberapa tahun yang lalu, kini endapan lumpur tersebut sudah bisa dibuat pulau buatan yang dinamakan dengan Pulau Sarinah dengan luasan wilayah sekitar 80 hektare," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012