Bojonegoro - Sejumlah bakal calon Bupati Bojonegoro, Jatim, dalam sebulan terakhir mulai membagikan kalender tahun 2012, berisi gambar mereka, sebagai sarana menyosialisasikan pencalonannya pada Pilkada November 2012. "Kami membagikan kalender jago kami, sejak awal Januari lalu, " kata seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Ahmad Chusaini, Rabu. Pembagian kalender, lanjutnya, tidak hanya dilakukan di acara hajatan, namun juga langsung didistribusikan kepada warga, termasuk di lokasi-lokasi yang strategis lainnya. Di dalam kalender dengan foto Harmono didampingi Istrinya itu, berisi tulisan, "Jangan Hanya Bicara, Tapi Kerja". "Kalau anda memiliki jago silahkan kalendernya dipasang disini, " kata seorang pemilik warung kopi di Pasar Besar Kota Bojonegoro, Oong, menambahkan. Oong mengaku, mendapatkan dua kalender, berbeda yang disebut-sebut keduanya sebagai bakal calon bupati dari jalur independen, dari pelanggan di warungnya. "Pelanggan saya memasang sendiri kalender itu, saya tidak bisa melarang. Yang penting, saya netral dan semua jago bisa memasang kalender di sini, " katanya, sambil tersenyum. Di warung setempat, terpasang dua kalender yaitu atas nama Sarif Usman, yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bojonegoro, dengan label petani. Lainnya, kalender lengkap dengan foto, H. Moch. Choiri, warga Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, yang kalendernya juga terpasang di kantin gedung DPRD. Di dalam kalender bergambar Moch Choiri yang nama panggilannya Ambik, berisi tulisan, "Harapan Baru Untuk Bojonegoro". Dari keterangan yang diperoleh, kalender lain yang juga beredar di masyarakat atas nama bakal calon bupati, Andromeda, yang berisi tulisan, "Sudah Saatnya Hak Rakyat Dikembalikan". Dimintai konfirmasi Ketua KPU Bojonegoro, Mundzar Fahman mengatakan, kemungkinan peserta pilkada di daerah setempat, tidak hanya pasangan yang diusung parpol, tapi juga pasangan dari jalur independen. Karena itu, di dalam anggaran pilkada Rp30 miliar lebih, termasuk di dalamnya alokasi anggaran untuk verifikasi pasangan calon independen. Sesuai persyaratan, lanjutnya, pasangan yang maju dari jalur perseorangan harus mendapatkan dukungan minimal sebanyak 42.204 suara. Jumlah itu, diperoleh dari ketentuan persyaratan jalur perserorangan, harus memperoleh dukungan tiga persen dari jumlah penduduk Bojonegoro, tercatat sekitar 1,3 juta jiwa. Dukungan itu, harus menyebar di 50 persen kecamatan di daerah setempat dengan usia minimal 17 tahun. Namun, ia mengaku, belum bisa menyebutkan, jumlah pasangan yang kemungkinan muncul dari jalurn independen, termasuk yang sudah pernah datang ke kantornya untuk menanyakan persyaratan calon independen. "Kalau nama-namanya saya tidak hapal, yang jelas sudah ada yang datang menanyakan persyaratan, " katanya, menambahkan. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012