Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan upaya untuk membantu proses adaptasi murid baru terhadap lingkungan pendidikan, khususnya di sekolah dasar (SD).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh dalam keterangannya di Surabaya, Senin, mengatakan MPLS merupakan masa transisi para siswa baru yang sebelumnya lulus dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD).
"Ketika anak masuk sekolah pertama itu bersama orang tua, kemudian dijelaskan program dari masing-masing sekolah, setelah itu kami beri hiburan, sehingga pola pikirnya terbentuk bahwa sekolahnya menyenangkan," kata Yusuf.
Yusuf menyebut pelaksanaan MPLS atau masa pengenalan yang berjalan bagi pelajar baru tingkat SD negeri dan swasta dilaksanakan selama dua pekan secara bertahap. Pihak sekolah harus memanfaatkan momen tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi para siswa.
Suasana menyenangkan itu salah satunya terlihat di SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya. Kepala sekolah hingga guru mengenakan kostum superhero hingga pakaian tradisional saat menyambut para siswa baru.
"Kalau anak SD butuh waktu panjang untuk adaptasi, makanya harus menyenangkan. Kami harapkan semester pembelajaran itu 60-80 persen menyenangkan," ujarnya.
Orang tua pun diminta tidak khawatir dengan anaknya selama mengikuti MPLS, terlebih program tersebut bertujuan untuk membentuk kemandirian dan mempercepat adaptasi terhadap lingkungan pendidikan baru.
Sementara itu, Kepala SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya Sastro menyatakan pemilihan tema superhero bertujuan untuk menghadirkan kebahagiaan bagi para murid baru.
Dia optimistis cara ini kedepannya mampu menumbuhkan rasa cinta peserta MPLS terhadap sekolah. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran bisa berjalan efektif.
"Semuanya akan kami kenalkan sampai kegiatan apa saja yang dilakukan di sekolah ini. Selama dua pekan ini untuk kelas 1 masuk pukul 07.00-09.00 WIB," tutur Sastro.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh dalam keterangannya di Surabaya, Senin, mengatakan MPLS merupakan masa transisi para siswa baru yang sebelumnya lulus dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD).
"Ketika anak masuk sekolah pertama itu bersama orang tua, kemudian dijelaskan program dari masing-masing sekolah, setelah itu kami beri hiburan, sehingga pola pikirnya terbentuk bahwa sekolahnya menyenangkan," kata Yusuf.
Yusuf menyebut pelaksanaan MPLS atau masa pengenalan yang berjalan bagi pelajar baru tingkat SD negeri dan swasta dilaksanakan selama dua pekan secara bertahap. Pihak sekolah harus memanfaatkan momen tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi para siswa.
Suasana menyenangkan itu salah satunya terlihat di SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya. Kepala sekolah hingga guru mengenakan kostum superhero hingga pakaian tradisional saat menyambut para siswa baru.
"Kalau anak SD butuh waktu panjang untuk adaptasi, makanya harus menyenangkan. Kami harapkan semester pembelajaran itu 60-80 persen menyenangkan," ujarnya.
Orang tua pun diminta tidak khawatir dengan anaknya selama mengikuti MPLS, terlebih program tersebut bertujuan untuk membentuk kemandirian dan mempercepat adaptasi terhadap lingkungan pendidikan baru.
Sementara itu, Kepala SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya Sastro menyatakan pemilihan tema superhero bertujuan untuk menghadirkan kebahagiaan bagi para murid baru.
Dia optimistis cara ini kedepannya mampu menumbuhkan rasa cinta peserta MPLS terhadap sekolah. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran bisa berjalan efektif.
"Semuanya akan kami kenalkan sampai kegiatan apa saja yang dilakukan di sekolah ini. Selama dua pekan ini untuk kelas 1 masuk pukul 07.00-09.00 WIB," tutur Sastro.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024