Bupati Banyuwangi Jawa Timur Ipuk Fiestiandani mengapresiasi rumah produksi kue milik Jamilah di Desa Lemahbang Kulon Kecamatan Rogojampi yang juga menjadi tempat memberdayakan pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Salut untuk Ibu Jamilah mau menjadi orang tua asuh pasien ODGJ, tentu ini butuh keberanian dan kesabaran tersendiri. Semoga ini menjadi ladang ibadah dan membuat usaha Ibu Jamilah semakin berkah dan berkembang," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Sabtu.
Rumah produksi kue milik Jamilah tersebut mempekerjakan 35 orang, didominasi oleh ibu-ibu dan juga mempekerjakan satu orang pasien ODGJ yang merupakan pasien Puskesmas Gitik.
Peran rumah produksi kue ini, juga bagian dari program Teropong Jiwa Pemkab Banyuwangi, yakni program terapi kerja bagi ODGJ. Pasien yang sudah stabil setelah pengobatan, dilatih berbagai keterampilan dan berbagai aktivitas produktif.
Pemilik rumah produksi kue kacang, Jamilah mengaku pasien ODGJ yang diberdayakan membuat kue kacang itu sudah tiga tahun bekerja membuat kue di tempat itu.
"Alhamdulillah bisa mengerjakan mencetak kue, tapi tidak saya haruskan ikut kerja terus seperti yang lainnya. Sesuai kemampuannya saja, yang penting bisa belajar mandiri," katanya.
Pekerjaan pasien ODGJ tersebut menyangrai kacang, membuat adonan, mencetak kue, memanggang hingga mengemas kue ke dalam plastik.
Jamilah menceritakan usaha kue telah dirintis sejak 24 tahun lalu. Diawali dengan merintis, produksinya sangat terbatas dan dipasarkan sendiri, namun sekarang Jamilah memproduksi tidak kurang 12.000 bungkus kue setiap hari dengan harga jual Rp1.000 per bungkusnya.
Kemudian untuk pemasaran, awalnya Jamilah hanya menitipkan ke satu warung, dan selanjutnya bertambah menjadi dua warung, dan seterusnya sampai akhirnya sekarang ada 20 orang sales yang ikut membantu memasarkan kuenya.
"Kami juga melayani pesanan dari toko oleh-oleh dan reseller yang menjualnya kembali dengan merek masing-masing. Kue ini juga sampai luar kota seperti Surabaya, Madura, Bali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Salut untuk Ibu Jamilah mau menjadi orang tua asuh pasien ODGJ, tentu ini butuh keberanian dan kesabaran tersendiri. Semoga ini menjadi ladang ibadah dan membuat usaha Ibu Jamilah semakin berkah dan berkembang," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Sabtu.
Rumah produksi kue milik Jamilah tersebut mempekerjakan 35 orang, didominasi oleh ibu-ibu dan juga mempekerjakan satu orang pasien ODGJ yang merupakan pasien Puskesmas Gitik.
Peran rumah produksi kue ini, juga bagian dari program Teropong Jiwa Pemkab Banyuwangi, yakni program terapi kerja bagi ODGJ. Pasien yang sudah stabil setelah pengobatan, dilatih berbagai keterampilan dan berbagai aktivitas produktif.
Pemilik rumah produksi kue kacang, Jamilah mengaku pasien ODGJ yang diberdayakan membuat kue kacang itu sudah tiga tahun bekerja membuat kue di tempat itu.
"Alhamdulillah bisa mengerjakan mencetak kue, tapi tidak saya haruskan ikut kerja terus seperti yang lainnya. Sesuai kemampuannya saja, yang penting bisa belajar mandiri," katanya.
Pekerjaan pasien ODGJ tersebut menyangrai kacang, membuat adonan, mencetak kue, memanggang hingga mengemas kue ke dalam plastik.
Jamilah menceritakan usaha kue telah dirintis sejak 24 tahun lalu. Diawali dengan merintis, produksinya sangat terbatas dan dipasarkan sendiri, namun sekarang Jamilah memproduksi tidak kurang 12.000 bungkus kue setiap hari dengan harga jual Rp1.000 per bungkusnya.
Kemudian untuk pemasaran, awalnya Jamilah hanya menitipkan ke satu warung, dan selanjutnya bertambah menjadi dua warung, dan seterusnya sampai akhirnya sekarang ada 20 orang sales yang ikut membantu memasarkan kuenya.
"Kami juga melayani pesanan dari toko oleh-oleh dan reseller yang menjualnya kembali dengan merek masing-masing. Kue ini juga sampai luar kota seperti Surabaya, Madura, Bali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024