Penjualan seragam sekolah di sejumlah toko pusat penjualan seragam sekolah di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, mulai ramai didatangi wali murid menjelang masuk sekolah setelah libur.

"Alhamdulillah ini ada peningkatan sekitar 30-40 persen. Biasanya yang dibeli itu seragam untuk sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan seragam Pramuka. Kami juga ada untuk yang SMA," kata penjual seragam sekolah di toko penjualan seragam Jalan Stasiun Kota Kediri Monalisa Novita Pratama di Kediri, Rabu.

Ia mengatakan permintaan seragam sekolah memang meningkat. Pihaknya juga sudah mengantisipasi dengan menyiapkan stok seragam cukup banyak sehingga saat pembelian membludak barang juga tersedia.

Dirinya menambahkan kenaikan permintaan seragam sekolah sudah terjadi sejak akhir Juni 2024. Biasanya, permintaan semakin banyak menjelang masuknya siswa baru di sekolah.

Baca juga: Pemkot Kediri canangkan sekolah bebas rokok

Untuk harga, ia mengatakan tidak ada kenaikan dari tahun lalu. Untuk harga seragam mulai sekitar Rp135 ribu per setel seragam hingga Rp225 ribu per setel seragam.

"Sedangkan untuk seragam SD yang lengkap itu mulai topi, dan lainnya mulai harga Rp160 ribu. Itu hanya satu setel saja. Belum yang seragam pramuka," kata dia.

Dirinya juga optimistis penjualan seragam akan juga lebih baik ketimbang tahun lalu. Hal itu berkaca dari penjualan tahun-tahun sebelumnya yang selalu ada peningkatan. Dalam sehari, bisa puluhan seragam sekolah terjual.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Kediri Ibnu Qayyim mengatakan saat ini memang sudah daftar ulang untuk sekolah, sehingga kebutuhan seragam memang meningkat..

Namun, pemerintah kota memberikan fasilitas seragam gratis untuk siswa. Untuk siswa sekolah dasar (SD) diberikan fasilitas seragam putih merah dan pramuka, sedangkan siswa sekolah menengah pertama (SMP) diberikan fasilitas seragam putih biru dan pramuka.

"Setiap anak baik tingkat SD dan SMP maupun yang sederajat baik sekolah negeri maupun swasta semua mendapatkan dua setel baju. Untuk ongkos jahitnya tidak," kata dia.

Ia menjelaskan program ini diberikan untuk membantu meringankan beban orang tua, sehingga mereka bisa mengalokasikan anggaran pembelian seragam sekolah ke yang lainnya.

"Untuk seragam identitas selama tidak memaksa tidak apa-apa. Itu berdasarkan kesepakatan wali murid dan sekolah," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024