Kontingen voli putra dan putri Indonesia memasuki babak final pada ajang ASEAN University Games (AUG) 2024 melawan tim tangguh Thailand, yang akan berlangsung di GOR Gelanggang Pemuda Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin.
Pada pertandingan terakhir, Minggu (30/6), kontingen putri Indonesia harus mengakui tim putri Thailand dengan skor 0-3 (21-25, 20-25,13-25).
Meski kalah, kontingen putri Indonesia tetap melaju ke babak final karena rangking Indonesia masih aman berada di posisi kedua, di bawah Thailand.
Sementara tim putra Indonesia berhasil dengan mudah mengalahkan kontingen putra Myanmar dengan skor 3-0 (25-13, 25-16, 25-14) dan berhak maju ke final, setelah menempati posisi kedua klasemen sementara, di bawah Thailand juga.
Salah seorang atlet voli putri Indonesia Dhea Cahya Pitaloka mengaku kekalahan timnya melawan Thailand dikarenakan melakukan kesalahan sendiri.
"Kami banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, sehingga permainan kami tidak bisa berkembang dan tim putri Thailand dengan mudah mengalahkan kami," ucap Dhea dalam keterangannya di Surabaya, Senin.
Sementara itu, pelatih kontingen voli putri Indonesia Pedro Lilipaly mengatakan kekalahan tim putri Indonesia di laga sebelumnya tidak berpengaruh untuk bisa tampil dalam partai final hari ini.
"Faktor yang menonjol dari kekalahan tim kami yaitu penerimaan bola pertama (receive) kurang bagus sehingga serangan tidak berjalan baik," katanya.
Selain receive, kata dia, blok pemain Indonesia juga kurang bagus sehingga smash-smash pemain Thailand mudah tembus dan pertahanan tim lemah.
Sisa waktu setelah melawan Thailand kemarin, lanjutnya, telah dimanfaatkan timnya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan kemarin.
"Kami akan all out pada partai final untuk meraih gelar juara apalagi sebagai tuan rumah akan mendapatkan dukungan dari para penonton,” ujar mantan Pelatih tim voli Petrokimia Gresik tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pada pertandingan terakhir, Minggu (30/6), kontingen putri Indonesia harus mengakui tim putri Thailand dengan skor 0-3 (21-25, 20-25,13-25).
Meski kalah, kontingen putri Indonesia tetap melaju ke babak final karena rangking Indonesia masih aman berada di posisi kedua, di bawah Thailand.
Sementara tim putra Indonesia berhasil dengan mudah mengalahkan kontingen putra Myanmar dengan skor 3-0 (25-13, 25-16, 25-14) dan berhak maju ke final, setelah menempati posisi kedua klasemen sementara, di bawah Thailand juga.
Salah seorang atlet voli putri Indonesia Dhea Cahya Pitaloka mengaku kekalahan timnya melawan Thailand dikarenakan melakukan kesalahan sendiri.
"Kami banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, sehingga permainan kami tidak bisa berkembang dan tim putri Thailand dengan mudah mengalahkan kami," ucap Dhea dalam keterangannya di Surabaya, Senin.
Sementara itu, pelatih kontingen voli putri Indonesia Pedro Lilipaly mengatakan kekalahan tim putri Indonesia di laga sebelumnya tidak berpengaruh untuk bisa tampil dalam partai final hari ini.
"Faktor yang menonjol dari kekalahan tim kami yaitu penerimaan bola pertama (receive) kurang bagus sehingga serangan tidak berjalan baik," katanya.
Selain receive, kata dia, blok pemain Indonesia juga kurang bagus sehingga smash-smash pemain Thailand mudah tembus dan pertahanan tim lemah.
Sisa waktu setelah melawan Thailand kemarin, lanjutnya, telah dimanfaatkan timnya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan kemarin.
"Kami akan all out pada partai final untuk meraih gelar juara apalagi sebagai tuan rumah akan mendapatkan dukungan dari para penonton,” ujar mantan Pelatih tim voli Petrokimia Gresik tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024