Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melibatkan masyarakat turut serta melestarikan lingkungan dengan menanam pohon di Sumber Dadapan kota setempat.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan menanam pohon sangat bermanfaat. Kegiatan ini juga bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Kegiatan ini mengambil tema "Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan".
"Saya sampaikan terima kasih pada seluruh partisipan yang telah bergabung pada acara ini untuk menanam pohon dan bersih-bersih di Sumber Dadapan. Sumber ini pernah mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang dan sekarang kondisinya mulai membaik setelah konservasi. Mari lanjutkan upaya pelestarian melalui penanaman pohon," katanya di Kediri, Sabtu.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kediri edukasi penggunaan BOSP agar tepat sasaran
Zanariah mengungkapkan air dan pohon memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan.
Simbiosis mutualisme antara mereka memberi banyak manfaat bagi makhluk hidup lain. Udara menjadi segar dan ketersediaan air melimpah.
Ia menambahkan dengan keberkahan yang sudah dirasakan, sehingga diharapkan agar lingkungan selalu dijaga. Apalagi di tengah krisis iklim yang semakin terasa.
"Mari penuhi tanggung jawab untuk bertindak mengatasi krisis iklim. Serta menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang," ujar dia.
Pj Wali Kota Kediri juga menjelaskan krisis iklim adalah tantangan berat, tetapi bukan berarti tidak dapat diatasi.
Menurut dia, dengan inovasi dan prinsip keadilan dapat membangun masa depan yang lebih baik berkelanjutan untuk semua. Sebagai contoh, setelah bertahun-tahun menanam pohon Negara China berhasil merestorasi tanah tandus serta gurun menjadi hutan dan padang rumput.
"Hal tersebut patut menjadi motivasi bagi kami memiliki semangat yang sama untuk melakukan aksi nyata. Mulai dari tindakan sederhana di lingkup terkecil pun membawa dampak jika dilakukan bersama-sama," kata dia.
Dalam kesempatan ini Zanariah juga memberikan ucapan selamat kepada 26 sekolah di Kota Kediri yang meraih penghargaan Adiwiyata.
Hal ini menjadi bukti bahwa aksi kolektif dapat membawa prestasi. Pencapaian tersebut juga menjadi tanggung jawab untuk terus membudayakan hidup peduli lingkungan pada seluruh warga sekolah.
"Kegiatan semacam ini jangan berhenti seremonial saja, saya berharap aksi ini bisa jadi kebiasaan dan dilaksanakan berkelanjutan. Mulai dari diri sendiri, mulai dari Kota Kediri. Our land our future," ujar dia.
Turut hadir dalam acara ini, Kepala DLHKP Kota Kediri Imam Muttakin, Camat Pesantren Widiantoro, Direktur PDAM Tirta Dhaha Kota Kediri Yani Setiawan, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Kediri, Lurah se-Kecamatan Pesantren, dan tamu undangan lainnya.
Ada ratusan bibit pohon yang ditanam dengan berbagai jenis. Pohon-pohon tersebut ditanam di Sumber Dadapan, Kota Kediri dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan menanam pohon sangat bermanfaat. Kegiatan ini juga bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Kegiatan ini mengambil tema "Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan".
"Saya sampaikan terima kasih pada seluruh partisipan yang telah bergabung pada acara ini untuk menanam pohon dan bersih-bersih di Sumber Dadapan. Sumber ini pernah mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang dan sekarang kondisinya mulai membaik setelah konservasi. Mari lanjutkan upaya pelestarian melalui penanaman pohon," katanya di Kediri, Sabtu.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kediri edukasi penggunaan BOSP agar tepat sasaran
Zanariah mengungkapkan air dan pohon memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan.
Simbiosis mutualisme antara mereka memberi banyak manfaat bagi makhluk hidup lain. Udara menjadi segar dan ketersediaan air melimpah.
Ia menambahkan dengan keberkahan yang sudah dirasakan, sehingga diharapkan agar lingkungan selalu dijaga. Apalagi di tengah krisis iklim yang semakin terasa.
"Mari penuhi tanggung jawab untuk bertindak mengatasi krisis iklim. Serta menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang," ujar dia.
Pj Wali Kota Kediri juga menjelaskan krisis iklim adalah tantangan berat, tetapi bukan berarti tidak dapat diatasi.
Menurut dia, dengan inovasi dan prinsip keadilan dapat membangun masa depan yang lebih baik berkelanjutan untuk semua. Sebagai contoh, setelah bertahun-tahun menanam pohon Negara China berhasil merestorasi tanah tandus serta gurun menjadi hutan dan padang rumput.
"Hal tersebut patut menjadi motivasi bagi kami memiliki semangat yang sama untuk melakukan aksi nyata. Mulai dari tindakan sederhana di lingkup terkecil pun membawa dampak jika dilakukan bersama-sama," kata dia.
Dalam kesempatan ini Zanariah juga memberikan ucapan selamat kepada 26 sekolah di Kota Kediri yang meraih penghargaan Adiwiyata.
Hal ini menjadi bukti bahwa aksi kolektif dapat membawa prestasi. Pencapaian tersebut juga menjadi tanggung jawab untuk terus membudayakan hidup peduli lingkungan pada seluruh warga sekolah.
"Kegiatan semacam ini jangan berhenti seremonial saja, saya berharap aksi ini bisa jadi kebiasaan dan dilaksanakan berkelanjutan. Mulai dari diri sendiri, mulai dari Kota Kediri. Our land our future," ujar dia.
Turut hadir dalam acara ini, Kepala DLHKP Kota Kediri Imam Muttakin, Camat Pesantren Widiantoro, Direktur PDAM Tirta Dhaha Kota Kediri Yani Setiawan, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Kediri, Lurah se-Kecamatan Pesantren, dan tamu undangan lainnya.
Ada ratusan bibit pohon yang ditanam dengan berbagai jenis. Pohon-pohon tersebut ditanam di Sumber Dadapan, Kota Kediri dan sekitarnya.
Editor : Taufik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024