Tiga siswa SMA VITA Surabaya berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, dengan meraih penghargaan tertinggi Grand Prize, dalam Kompetisi Global Youth Forum (GYF) 2024 yang diselenggarakan oleh Global Vision Christian School (GVCS), Korea Selatan.

Kepala SMA VITA Surabaya Oscar Thamrin mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi siswa-siswinya, saat mengupas isu kompleks seputar pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan.

"Kami selalu mendorong siswa untuk berpikir kritis, berwawasan global, dan berani menyuarakan pendapat mereka. Kemenangan ini adalah bukti bahwa pendidikan holistik yang kami terapkan membuahkan hasil," kata Oscar di Surabaya, Minggu.

Dalam ajang yang berlangsung pada 11 Juni di kota Mungyeong, para siswa SMA VITA Surabaya beradu gagasan dengan 80 siswa sekolah menengah atas dari enam negara, termasuk Indonesia, Korea Selatan, China, El Salvador, Mongolia, dan Amerika Serikat.

Tim "Maninjau" dari SMA VITA Surabaya, terdiri dari Carson Ethan Hope Wong, Steven Christian Koharrij, dan Trixie Alineskie Tan, berhasil memukau juri dengan presentasi mereka yang komprehensif dan bernas.

Mereka tidak hanya menyoroti potensi AI dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran, tetapi juga mengkritisi dampak negatifnya terhadap perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa.

"AI adalah pedang bermata dua dalam pendidikan," ujar Carson, salah satu anggota Tim Maninjau.
   
"Di satu sisi, AI dapat membantu personalisasi pembelajaran, memberikan umpan balik instan, dan memperluas akses ke sumber belajar, namun di sisi lain, AI juga dapat membuat siswa terlalu bergantung pada teknologi, menghambat kreativitas, dan memperlebar kesenjangan pendidikan," katanya.

Tim Maninjau menawarkan solusi konkret untuk mengatasi tantangan tersebut, seperti mengintegrasikan AI secara bijak dalam kurikulum, melatih guru dalam penggunaan AI yang efektif, dan mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dalam memanfaatkan informasi yang dihasilkan AI.

Presentasi Tim Maninjau mendapat apresiasi tinggi dari President GVCS Jean Seok Nam.

"Generasi muda memiliki peran penting dalam membentuk masa depan pendidikan. GYF adalah platform bagi mereka untuk berbagi ide dan berkolaborasi dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan global," ujarnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024