Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Madiun, Jawa Timur mengimbau warga setempat mewaspadai potensi kebakaran yang meningkat seiring memasuki musim kemarau.
Kepala Bidang Damkar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Madiun Ashari Darmawan mengatakan saat musim kemarau suasana lingkungan sangat kering dan panas sehingga mudah memicu terjadinya kebakaran, terlebih jika ada titik atau percikan api.
"Musim kemarau menjadikan lingkungan panas dan rawan kebakaran. Petugas damkar gencar melakukan sosialisasi tujuannya agar masyarakat semakin sadar serta mengedukasi bahaya kebakaran," ujar Ashari di Madiun, Jumat.
Berdasarkan data Satpol PP dan Damkar setempat, sejak Januari hingga awal Juni 2024 tercatat ada 11 kejadian kebakaran di Kabupaten Madiun.
Dalam sosialisasi yang dilakukannya, damkar setempat meminta masyarakat mengantisipasi potensi kebakaran, di antaranya mematikan semua peralatan elektronik yang sudah tidak dipakai. Kemudian, menjauhkan bahan-bahan mudah terbakar agar jika terjadi kebakaran tidak merambat ke lingkungan sekitar.
"Selain itu juga tidak membakar sampah di dekat rumah, terlebih di kawasan padat permukiman," kata dia.
Adapun saat ini Satpol PP dan Damkar Kabupaten Madiun memiliki enam unit mobil damkar, yang selalu siaga ketika sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran. Mobil damkar itu disiagakan di tiga pos mengingat wilayah Kabupaten Madiun sangat luas.
Yakni, masing-masing dua unit mobil damkar siaga di wilayah Caruban, kemudian di Kantor Kecamatan Geger, dan Pendopo Muda Graha.
Pihaknya juga melakukan pelatihan penanggulangan dan penanganan bencana kebakaran agar puluhan petugas yang ada semakin sigap. Selain petugas, pelatihan penanganan kebakaran yang dasar juga diberikan kepada masyarakat.
Diharapkan dengan memiliki pengetahuan dan sikap waspada, warga lebih sigap dan tanggap dalam mencegah dan menangani bencana kebakaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Bidang Damkar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Madiun Ashari Darmawan mengatakan saat musim kemarau suasana lingkungan sangat kering dan panas sehingga mudah memicu terjadinya kebakaran, terlebih jika ada titik atau percikan api.
"Musim kemarau menjadikan lingkungan panas dan rawan kebakaran. Petugas damkar gencar melakukan sosialisasi tujuannya agar masyarakat semakin sadar serta mengedukasi bahaya kebakaran," ujar Ashari di Madiun, Jumat.
Berdasarkan data Satpol PP dan Damkar setempat, sejak Januari hingga awal Juni 2024 tercatat ada 11 kejadian kebakaran di Kabupaten Madiun.
Dalam sosialisasi yang dilakukannya, damkar setempat meminta masyarakat mengantisipasi potensi kebakaran, di antaranya mematikan semua peralatan elektronik yang sudah tidak dipakai. Kemudian, menjauhkan bahan-bahan mudah terbakar agar jika terjadi kebakaran tidak merambat ke lingkungan sekitar.
"Selain itu juga tidak membakar sampah di dekat rumah, terlebih di kawasan padat permukiman," kata dia.
Adapun saat ini Satpol PP dan Damkar Kabupaten Madiun memiliki enam unit mobil damkar, yang selalu siaga ketika sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran. Mobil damkar itu disiagakan di tiga pos mengingat wilayah Kabupaten Madiun sangat luas.
Yakni, masing-masing dua unit mobil damkar siaga di wilayah Caruban, kemudian di Kantor Kecamatan Geger, dan Pendopo Muda Graha.
Pihaknya juga melakukan pelatihan penanggulangan dan penanganan bencana kebakaran agar puluhan petugas yang ada semakin sigap. Selain petugas, pelatihan penanganan kebakaran yang dasar juga diberikan kepada masyarakat.
Diharapkan dengan memiliki pengetahuan dan sikap waspada, warga lebih sigap dan tanggap dalam mencegah dan menangani bencana kebakaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024