Pemerintah Kota Batu mendorong ekspor berbagai produk unggulan ke pasar dunia, yang salah satunya berupa produk tanaman hias bernama Song of India ke China dengan nilai mencapai Rp150 juta.

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai Senin, mengatakan bahwa ekspor produk tanaman hias ke China tersebut, merupakan salah satu bukti bahwa pelaku usaha di wilayah Kota Batu memiliki potensi untuk memperluas pangsa pasarnya.

"Kami sangat senang bahwa anak bangsa, khususnya warga Kota Batu memiliki potensi eksportir," kata Aries saat melepas ekspor produk tanaman hias tersebut.

Aries menjelaskan, dengan ekspor produk tanaman hias Song of India sebanyak 3.500 buah ke China tersebut, merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Batu bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait untuk mengajak pelaku usaha lainnya berorientasi ekspor.

Menurut dia, dalam upaya untuk memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha yang berorientasi ekspor tersebut, Pemerintah Kota Batu bersama Bea Cukai Malang akan berkolaborasi untuk menyelesaikan sejumlah tantangan yang dihadapi pelaku usaha.

"Pemerintah Kota Batu dan juga Bea Cukai dengan Klinik Ekspornya, akan berupaya bersama-sama jika terdapat kendala yang dialami UMKM saat melaksanakan ekspor," ujarnya.

Ia menambahkan, di wilayah Kota Batu ada sejumlah produk unggulan yang saat ini telah mampu menembus pasar ekspor dunia. Sejumlah produk unggulan tersebut diantaranya adalah keripik buah dan sayur, pot tanaman dari sabut kelapa dan tanaman hias.

"Produk unggulan Kota Batu yang telah memenuhi pasar luar negeri antara lain keripik buah dan sayur, pot dari sabut kelapa dan tanaman hias," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Erifina Lucky Kristian menambahkan, nilai ekspor tanaman hias Jawa Timur, mencapai 1,4 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai ekspor tanaman hias Jawa Timur mencapai 1,4 juta dolar AS yang telah masuk ke pasar Singapura, Denmark dan Belanda," kata Erifina.

Ia menambahkan, Diskoperindag Provinsi Jawa Timur dalam upaya mendorong ekspor berbagai produk unggulan telah melakukan sejumlah program seperti misi dagang luar negeri, pendampingan Industri Kecil Menengah (IKM) ekspor serta pelaksanaan Festival Ekspor.

"Pelepasan ekspor kali ini, membawa angin segar bagi pelaku usaha dan diharapkan akan berlanjut," ucapnya.

Ketua Klinik Ekspor Bea Cukai Malang, Dwi Prasetyo Rini menambahkan, hingga saat ini sudah ada tiga pelaku usaha dari wilayah Kota Batu yang difasilitasi Klinik Ekspor Bea Cukai Malang untuk melakukan ekspor ke sejumlah negara

"Terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Batu dan ke depan, Bea Cukai siap mendukung untuk ekspor dari Kota Batu," tuturnya.

Pada 2023, Klinik Ekspor Bea Cukai Malang memiliki kurang lebih sebanyak 400 mitra UMKM yang diberikan pendampingan. Pendampingan itu, bertujuan untuk memperluas akses pasar terhadap produk-produk berkualitas unggulan ke mancanegara.

Dari sebanyak 400 pelaku UMKM yang diberikan pendampingan oleh Bea Cukai Malang tersebut, sebanyak 20 diantaranya telah melaksanakan ekspor perdana pada 2023. Diharapkan, pelaku UMKM yang akan melakukan ekspor pada 2024 akan meningkat.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024