Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani berharap dengan adanya gedung baru Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di wilayahnya, bisa lebih dimanfaatkan masyarakat dan kualitas pelayanannya semakin meningkat lagi.
"Kami sudah bersama-sama BPJS Kesehatan, sejak 2021, yang kala itu masyarakat ter-cover masih 70 persen, 2022 tepatnya tanggal 1 Oktober kami bersama-sama dinas seluruh OPD Pemkab Gresik berkomitmen melakukan UHC yakni Universal Health Coverage, karena ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan kami memberikan jaminan kesehatan secara gratis," ujarnya di sela kegiatan peresmian gedung baru BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Senin.
Saat ini, kata dia, capaian masyarakat yang sudah terlindungi BPJS Kesehatan sudah mencapai 100 persen, bahkan lebih.
"Tinggal bagaimana menurunkan, karena UHC tidak boleh lebih dari 100 persen, artinya harus kami evaluasi data dari Dispendukcapil. Terus mungkin ada yang pindah atau mungkin ada yang belum dihapus ini yang terus kami evaluasi," ujarnya.
Segala upaya untuk mencapai 100 persen memang tidak mudah, karena akan ada kendala yang dihadapi oleh pihaknya, termasuk munculnya PBI nonaktif.
"Semuanya untuk mencapai 100 persen pasti ada kendala, karena ada pencocokan data, jika ada yang seperti itu silahkan laporkan, nanti akan diverifikasi oleh BPJS Kesehatan, datang saja ke cabang baru ini," ucap Gus Yani, sapaan akrabnya.
Selain pencocokan data, pihaknya juga akan terus menyosialisasikan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Gresik melalui Unit Reaksi Cepat.
"Tugasnya silaturahim ke industri yang ada di Kabupaten Gresik bahwasanya tanggung jawab BPJS terhadap karyawan itu juga harus dilaksanakan mana yang Kesehatan mana yang menjadi tanggung jawab Ketenagakerjaan. Hal tersebut terus kami koordinasikan dengan baik secara komprehensif," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan adanya gedung baru BPJS Kesehatan Cabang Gresik, masyarakat bisa terlayani lebih baik lagi.
"Dengan adanya gedung baru cabang Gresik ini, tentu kami menyambut baik dan mengucapkan selamat untuk BPJS Kesehatan, mudah-mudahan terus bisa meningkatkan pelayanan kesehatan baik untuk masyarakat Gresik dan maupun masyarakat yang lain Lamongan dan sekitarnya," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Direksi Wilayah VII BPJS kesehatan Arief Syaefudin mengapresiasi atas kinerja Pemkab Gresik atas capaian 100 persen warganya terlindungi BPJS Kesehatan.
"Tingkat keaktifannya 88 persen lebih. Semoga capaian ini akan terus meningkat dan kami akan terus menyiapkan jejaring kesehatan untuk mengoptimalkan di Gresik," katanya.
Saat ini, kata dia, di Gresik sudah ada 99 Faskes Utama, 81 tingkat pertama dan 22 tingkat lanjutan.
"Selain itu, pengguna JKN Mobile di Gresik sudah mencapai 380 ribu orang, dan saya harap terus meningkat," ucapnya.
Oleh karena itu, dengan diresmikannya bangunan baru BPJS Kesehatan Cabang Gresik, pihaknya berharap agar pelayannya lebih optimal.
"Diharapkan layanannya akan lebih optimal untuk melayani peserta di Gresik dan Lamongan sebaik-baiknya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami sudah bersama-sama BPJS Kesehatan, sejak 2021, yang kala itu masyarakat ter-cover masih 70 persen, 2022 tepatnya tanggal 1 Oktober kami bersama-sama dinas seluruh OPD Pemkab Gresik berkomitmen melakukan UHC yakni Universal Health Coverage, karena ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan kami memberikan jaminan kesehatan secara gratis," ujarnya di sela kegiatan peresmian gedung baru BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Senin.
Saat ini, kata dia, capaian masyarakat yang sudah terlindungi BPJS Kesehatan sudah mencapai 100 persen, bahkan lebih.
"Tinggal bagaimana menurunkan, karena UHC tidak boleh lebih dari 100 persen, artinya harus kami evaluasi data dari Dispendukcapil. Terus mungkin ada yang pindah atau mungkin ada yang belum dihapus ini yang terus kami evaluasi," ujarnya.
Segala upaya untuk mencapai 100 persen memang tidak mudah, karena akan ada kendala yang dihadapi oleh pihaknya, termasuk munculnya PBI nonaktif.
"Semuanya untuk mencapai 100 persen pasti ada kendala, karena ada pencocokan data, jika ada yang seperti itu silahkan laporkan, nanti akan diverifikasi oleh BPJS Kesehatan, datang saja ke cabang baru ini," ucap Gus Yani, sapaan akrabnya.
Selain pencocokan data, pihaknya juga akan terus menyosialisasikan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Gresik melalui Unit Reaksi Cepat.
"Tugasnya silaturahim ke industri yang ada di Kabupaten Gresik bahwasanya tanggung jawab BPJS terhadap karyawan itu juga harus dilaksanakan mana yang Kesehatan mana yang menjadi tanggung jawab Ketenagakerjaan. Hal tersebut terus kami koordinasikan dengan baik secara komprehensif," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan adanya gedung baru BPJS Kesehatan Cabang Gresik, masyarakat bisa terlayani lebih baik lagi.
"Dengan adanya gedung baru cabang Gresik ini, tentu kami menyambut baik dan mengucapkan selamat untuk BPJS Kesehatan, mudah-mudahan terus bisa meningkatkan pelayanan kesehatan baik untuk masyarakat Gresik dan maupun masyarakat yang lain Lamongan dan sekitarnya," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Direksi Wilayah VII BPJS kesehatan Arief Syaefudin mengapresiasi atas kinerja Pemkab Gresik atas capaian 100 persen warganya terlindungi BPJS Kesehatan.
"Tingkat keaktifannya 88 persen lebih. Semoga capaian ini akan terus meningkat dan kami akan terus menyiapkan jejaring kesehatan untuk mengoptimalkan di Gresik," katanya.
Saat ini, kata dia, di Gresik sudah ada 99 Faskes Utama, 81 tingkat pertama dan 22 tingkat lanjutan.
"Selain itu, pengguna JKN Mobile di Gresik sudah mencapai 380 ribu orang, dan saya harap terus meningkat," ucapnya.
Oleh karena itu, dengan diresmikannya bangunan baru BPJS Kesehatan Cabang Gresik, pihaknya berharap agar pelayannya lebih optimal.
"Diharapkan layanannya akan lebih optimal untuk melayani peserta di Gresik dan Lamongan sebaik-baiknya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024