Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menjalani program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di tiga desa di Kecamatan Licin, yakni Desa Segobang, Gumuk, dan Banjar, Kamis.

Seperti Desa Segobang yang memiliki potensi di sektor pertanian terutama tanaman obat. Desa ini di-branding sebagai Desa Satelit (pusat pengobatan alternatif terpadu) karena desa ini mayoritas warganya memproduksi jamu tradisional dari tanaman herbal yang mereka tanam di pekarangan rumah.

Di desa ini Bupati Ipuk melihat langsung lahan pertanian, yang ditanami banyak tanaman obat. Lahan tersebut asri dengan gubuk-gubuk dan jalan pematang sawah yang dibuat dari bambu.

Ipuk juga mencicipi minuman olahan tanaman herbal yang dibuat oleh warga, seperti jamu temulawak, empon-empon, beras kencur, kunci suruh, dan lainnya.

"Tidak semua desa harus jadi desa wisata. Seperti Desa Segobang, yang angkat potensi lokalnya. Potensi pertanian tanaman herbalnya besar. Sumber mata airnya banyak dan jernih, panoramanya hijau dan indah. Ini harus kita kembangkan untuk kesejahteraan warga di sini," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ipuk meminta Dinas Pertanian memfasiltasi bantuan bibit, dan melakukan penyuluhan tentang penanaman tanaman obat keluarga (Toga).

Bupati Ipuk juga meminta kepada kepala desa untuk menjaga dan mempertahankan luasan lahan pertanian yang ada. Banyuwangi sendiri telah memiliki Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

"Tolong dijaga betul kawasan pertanian yang indah ini. Menjaga lahan itu sama saja dengan menjaga ketahanan pangan daerah," tambah Ipuk.

Banyuwangi juga telah meluncurkan program Desa Tematik. Program ini mengoptimalkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan karakteristiknya. Keunggulan yang ada diangkat dan dijadikan identitas desa tersebut.

Selain desa Segobang yang berbasis pertanian, ada desa berbasis wisata, pemberdayaan ekonomi, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.

Saat Bunga Desa, Ipuk juga menggeber berbagai program di antaranya layanan kesehatan masyarakat. Ipuk mengunjungi Posyandu Cempaka di Desa Gumuk, untuk memantau layanan kesehatan bagi usia produktif dan lansia.

Layanan Posyandu di Banyuwangi saat ini tidak hanya terbatas pada ibu, anak dan lansia. Kini Posyandu di Banyuwangi melengkapinya dengan posyandu untuk remaja, sehingga kini melayani semua usia. Program tersebut dikenal dengan "Posyandu Terintegrasi".

"Dua kategori usia ini juga penting untuk dijaga kesehatannya. Saya senang di Posyandu di sini ada remaja putri yang konsultasi kesehatan," ujar Ipuk.

Di tiga desa tersebut, Ipuk juga berdialog dan memberikan bantuan bibit kepada kelompok tani, sebagai upaya pengendalian inflasi.

Pelayanan publik, seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, perpajakan, konseling kesehatan, pelatihan UMKM, tetap digelar di tiap program Bunga Desa.

Saat di Desa Banjar, Ipuk juga meninjau sejumlah UMKM dan menyempatkan dialog dengan warga dan tokoh masyarakat.

"Bunga desa ini cara kami untuk belanja masalah. Apa yang menjadi aspirasi warga kami tampung, dan kami carikan solusinya. Penyelesaiannya ada yang butuh waktu seperti masalah infrastruktur, ada yang bisa langsung kami eksekusi," kata Ipuk.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024