Asrama Haji Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 67 kelompok terbang (kloter) atau sebanyak 24.840 orang ke Tanah Suci, yang terdiri dari 24.505 calon haji dan 335 petugas haji.

Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Abdul Haris, Kamis, menjelaskan proses pemberangkatan jamaah calon haji lancar dan hanya sejumlah kecil calon haji yang terpaksa tertunda keberangkatannya.

"Untuk hari ini ada tiga kloter yang masuk asrama haji yaitu kloter 68 dari Kabupaten Blitar, kloter 69 dari Kabupaten Blitar, dan kloter 70 yang merupakan gabungan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Gresik," ujarnya.

Haris juga menyampaikan bahwa sampai saat ini terdapat 28 calon haji (calhaj) yang keberangkatannya tertunda, dengan rincian 17 orang masih berada di Asrama Haji dan 11 orang sudah kembali ke daerah asalnya.

Sejumlah 17 calhaj masih berada di Asrama Haji terdiri dari tujuh orang sedang sakit atau dirawat di Rumah Sakit Umum Haji, lima orang sedang menunggu proses pemberangkatan setelah sembuh dari sakit, beserta lima orang pendamping.

Alhamdulillah, di antara yang sakit di asrama haji, ada beberapa orang sempat dirawat di rumah sakit sekarang sudah sehat. Mereka sudah dinyatakan layak terbang dan sedang menunggu slot kursi kosong (open seat) untuk berangkat ke tanah suci," ucap Haris.

Ia juga menyatakan para jamaah yang sedang menunggu tidak perlu merasa khawatir tidak memperoleh slot karena ada kloter "sapu jagat", yakni merupakan kloter terakhir di penghujung masa pemberangkatan.

Sedangkan, 11 jamaah yang telah dipulangkan ke daerah terdiri dari enam orang karena sakit, dua pendamping, dua telah wafat, dan seorang calhaj akibat hamil karena usia kehamilannya kurang dari 14 minggu.

Di sisi lain, sejumlah jamaah berasal dari luar Jawa Timur akan mulai masuk ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya, yakni asal Provinsi Bali sebanyak dua kloter.

"Kami akan sambut dan persiapan segala sesuatu yang diperlukan kloter dari luar Jawa sudah siap," tutur Haris.

Pewarta: Hanif Nasrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024