Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mendapatkan tambahan alokasi pupuk subsidi urea sebanyak 12.435 ton dari sebelumnya pada awal tahun 2024 17,552 ton sehingga total pupuk subsidi diterima Situbondo 29.987 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro mengatakan bahwa pada tahun ini Situbondo memperoleh alokasi pupuk urea bersubsidi 29.898 ton atau 90 persen dari usulan sesuai elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) 33.221 ton.

"Jadi, Kementerian Pertanian menambah alokasi pupuk urea bersubsidi untuk Situbondo totalnya 90 persen dari jumlah yang kami usulkan," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Kamis.

Dadang menjelaskan, Kementerian Pertanian hanya merealisasikan 90 persen dari jumlah usulan sesuai e-RDKK 33.221 ton itu karena menyesuaikan serapan pupuk urea bersubsidi pada tahun sebelumnya.

Baca juga: Polisi gagalkan dugaan penyelundupan pupuk subsidi dari Situbondo ke Sragen

Sampai dengan akhir tahun 2023, lanjut ia, serapan pupuk urea subsidi di Situbondo lebih dari 29.000 ton dari alokasi pupuk subsidi 30.000 ton pada tahun 2023.

"Kementerian Pertanianmerealisasikan 29.898 ton pupuk urea subsidi pada tahun ini intinya menyesuaikan serapan pupuk subsidi tahun sebelumnya," tutur Dadang.

Sedangkan alokasi pupuk NPK subsidi, katanya, pada tahun ini mendapatkan sebanyak sekitar 25.000 ton dari usulkan sesuai e-RDKK sebanyak 40.266 ton.

"Awal tahun pupuk NPK subsidi yang diterima Situbondo 11.830 ton, dan bulan ini mendapatkan tambahan 13.170 ton, sehingga total alokasi pupuk NPK bersubsidi diterima Situbondo sekitar 25.000 ton," ujar Dadang.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Muhammad Zaini menambahkan bahwa petani penerima pupuk subsidi atau yang terdaftar dalam e-RDKK pada tahun ini sebanyak 73 ribu orang.

"Puluhan ribu petani yang sudah terdaftar di e-RDKK bisa menebus atau membeli pupuk subsidi 225 kilogram untuk urea dan 250 kilogram pupuk NPK, harganya sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni pupuk urea Rp112.500 per sak (50 kilogram) dan pupuk NPK Rp115.000 per sak (50 kilogram)," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024