Pemerintah Kota Kediri Jawa Timur dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri (KPwBI Kediri) menyelenggarakan Kick Off "Sekolah Peduli Inflasi", sebagai upaya mengedukasi dan menggerakkan partisipasi generasi muda dalam pengendalian inflasi.
Pj Wali Kota Kediri Zanariah, Senin, mengemukakan untuk mengendalikan inflasi memang dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, tidak hanya pemerintah.
Pelajar juga harus diberikan edukasi untuk mengendalikan inflasi. Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan urban farming. Apalagi Kota Kediri ini adalah kawasan kota yang memiliki lahan terbatas.
"Saya sangat apresiasi kegiatan ini. Bagus sekali untuk anak-anak. Di usia sekolah sudah diberi edukasi dalam mengendalikan inflasi," katanya.
Zanariah menjelaskan, kegiatan Sekolah Peduli Inflasi ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat.
Kementerian Dalam Negeri juga mengimbau pemerintah daerah untuk serius melakukan kegiatan menanam beberapa komoditas yang dapat mengendalikan inflasi.
"Sekolah Peduli Inflasi ini sudah sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Ini harus dimasifkan agar semakin banyak masyarakat yang melakukan urban farming," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan mengaku sangat mendukung kegiatan Sekolah Peduli Inflasi ini.
Menurutnya, kegiatan ini bisa menggerakkan partisipasi dan kontribusi seluruh warga sekolah mulai guru hingga siswa untuk ikut mengendalikan laju inflasi melalui urban farming.
"Kami imbau seluruh SMP di Kota Kediri bisa secara maksimal mengikuti kegiatan ini karena dengan melakukan penanaman tanaman produktif di tingkat sekolahan, tentunya hasilnya bisa dimanfaatkan oleh teman-teman di sekolah dan membantu menekan inflasi," kata Anang.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri Wihujeng Ayu Rengganis mengungkapkan, di Kota Kediri tidak banyak lahan yang bisa digunakan untuk memproduksi komoditas pertanian, sehingga program urban farming menjadi salah satu prioritas program yang dikembangkan di Kota Kediri.
"Harapannya dengan urban farming bisa memanfaatkan lahan yang terbatas di sekolah, di rumah untuk memproduksi kebutuhan pangan dari halaman sendiri," ucapnya.
Ia menambahkan, dalam kegiatan itu terdapat 25 SMP/MTs yang juga akan ikut serta dalam kompetisi Sekolah Peduli Inflasi. Kompetisi tersebut sebagai upaya meningkatkan semangat sekolah dalam mengikuti acara itu.
Kegiatan akan dilakukan mulai bulan Juni hingga September 2024. Bagi sekolah yang dianggap memberikan progress terbaik, di akhir kompetisi akan diambil lima pemenang, yakni tiga juara utama dan dua juara harapan.
"Sebagai langkah awal memulai program, akan kami berikan 150 bibit tanaman cabai, tomat untuk masing-masing sekolah. Selanjutnya akan ada pendampingan secara berkala dan penilaian dari aspek perawatan tanaman, inovasi dan kreatifitas yang dilakukan," katanya.
Kota Kediri menjadi kota yang terpilih untuk menjadi pilot project program Sekolah Peduli Inflasi. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Kegiatan tersebut mengusung tema Generasi Emas Peduli Inflasi, diikuti sekitar 175 siswa dari 25 SMP/MTs se-Kota Kediri.
Sekolah peduli inflasi merupakan program yang memadukan dua aspek yakni partisipasi aktif dan edukasi siswa dengan tujuan untuk mendorong pengendalian inflasi dari sisi bahan komoditas pangan, salah satunya dengan budi daya urban farming.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pj Wali Kota Kediri Zanariah, Senin, mengemukakan untuk mengendalikan inflasi memang dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, tidak hanya pemerintah.
Pelajar juga harus diberikan edukasi untuk mengendalikan inflasi. Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan urban farming. Apalagi Kota Kediri ini adalah kawasan kota yang memiliki lahan terbatas.
"Saya sangat apresiasi kegiatan ini. Bagus sekali untuk anak-anak. Di usia sekolah sudah diberi edukasi dalam mengendalikan inflasi," katanya.
Zanariah menjelaskan, kegiatan Sekolah Peduli Inflasi ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat.
Kementerian Dalam Negeri juga mengimbau pemerintah daerah untuk serius melakukan kegiatan menanam beberapa komoditas yang dapat mengendalikan inflasi.
"Sekolah Peduli Inflasi ini sudah sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Ini harus dimasifkan agar semakin banyak masyarakat yang melakukan urban farming," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan mengaku sangat mendukung kegiatan Sekolah Peduli Inflasi ini.
Menurutnya, kegiatan ini bisa menggerakkan partisipasi dan kontribusi seluruh warga sekolah mulai guru hingga siswa untuk ikut mengendalikan laju inflasi melalui urban farming.
"Kami imbau seluruh SMP di Kota Kediri bisa secara maksimal mengikuti kegiatan ini karena dengan melakukan penanaman tanaman produktif di tingkat sekolahan, tentunya hasilnya bisa dimanfaatkan oleh teman-teman di sekolah dan membantu menekan inflasi," kata Anang.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri Wihujeng Ayu Rengganis mengungkapkan, di Kota Kediri tidak banyak lahan yang bisa digunakan untuk memproduksi komoditas pertanian, sehingga program urban farming menjadi salah satu prioritas program yang dikembangkan di Kota Kediri.
"Harapannya dengan urban farming bisa memanfaatkan lahan yang terbatas di sekolah, di rumah untuk memproduksi kebutuhan pangan dari halaman sendiri," ucapnya.
Ia menambahkan, dalam kegiatan itu terdapat 25 SMP/MTs yang juga akan ikut serta dalam kompetisi Sekolah Peduli Inflasi. Kompetisi tersebut sebagai upaya meningkatkan semangat sekolah dalam mengikuti acara itu.
Kegiatan akan dilakukan mulai bulan Juni hingga September 2024. Bagi sekolah yang dianggap memberikan progress terbaik, di akhir kompetisi akan diambil lima pemenang, yakni tiga juara utama dan dua juara harapan.
"Sebagai langkah awal memulai program, akan kami berikan 150 bibit tanaman cabai, tomat untuk masing-masing sekolah. Selanjutnya akan ada pendampingan secara berkala dan penilaian dari aspek perawatan tanaman, inovasi dan kreatifitas yang dilakukan," katanya.
Kota Kediri menjadi kota yang terpilih untuk menjadi pilot project program Sekolah Peduli Inflasi. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Kegiatan tersebut mengusung tema Generasi Emas Peduli Inflasi, diikuti sekitar 175 siswa dari 25 SMP/MTs se-Kota Kediri.
Sekolah peduli inflasi merupakan program yang memadukan dua aspek yakni partisipasi aktif dan edukasi siswa dengan tujuan untuk mendorong pengendalian inflasi dari sisi bahan komoditas pangan, salah satunya dengan budi daya urban farming.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024