Surabaya - Tim Patroli Air Terpadu Jawa Timur berharap para pelaku industri memperhatikan kualitas limbah yang dibuang dari hasil produksinya.
"Kami berharap ada pengawasan lebih dari para pelaku industri tentang air limbah. Ini juga untuk mencegah pencemaran lingkungan," ujar Koordinator Lapangan Tim Patroli Air Terpadu Jatim, Imam Rochani, Senin.
Untuk mengoptimalisasi pembinaan terhadap kasus ini, pihaknya mengundang 50 pelaku industri dan menggelar diskusi pembahasan tentang pengawasan dan pengelolaan air, Senin.
Dalam kesempatan itu, dipaparkan materi dari anggota tim serta akademisi terkait Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup.
"Semoga ada perbaikan kualitas lingkungan dari kesadaran industri dengan memperbaiki kualitas air limbahnya," tukas dia.
Berdasarkan catatan Tim Patroli Air Terpadu Jatim, selama kurun waktu tiga tahun ini, sudah ada 35 industri yang terjaring dan diketahui membuang limbah sembarangan.
Dari seluruh indsutri yang terjaring, lanjut dia, sebanyak enam industri dalam proses pemberkasan di Polres Gresik, empat industri telah menerima putusan dari Pengadilan Negeri Surabaya, dan dua industri menunggu putusan pengadilan.
"Kemudian ada 23 industri lainnya mendapat surat peringatan satu dan dua, serta pembinaan dari tim," papar Imam.
Sementara itu, Kepala Bidang Wasdal BLH Jatim, Gono Bilowoseno mengatakan, kondisi kualitas air Kali Surabaya kini sudah mulai membaik. Ia mengakui, kegiatan Patroli Air menjadi salah satu upaya mengurangi beban pencemaran air di sungai, khususnya Kali Surabaya.
"Saat ini banyak industri yang semakin sadar lingkungan dan mulai memahami UU tentang lingkungan. Yang perlu diingat, perbaikan kualitas air sungai tak semata menjadi tanggung jawab pihak industri," katanya.
Sedangkan, Kepala Divisi Jasa Air Sumber Air III Perum Jasa Tirta I, Ulie Mospar Dewanto berharap, kegiatan patroli air ini tak lagi perlu digelar jika semua industri sudah sadar lingkungan.
"Semoga semakin sadar lingkungan. Sebab bagusnya kualitas air sangat membantu dan masyarakat tidak perlu ragu dengan air yang dikonsumsinya," ucap dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011