Bojonegoro - Lokasi tanggul kanan Bengawan Solo di Dusun Grape, Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Bojonegoro yang amblas, termasuk tebing penahan tanah pada tanggul dengan panjang ratusan meter berada di sekitar permukiman padat penduduk.
"Meskipun dekat Bengawan Solo, di sepanjang tepi tanggul di sini, padat permukiman," kata seorang warga Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Tamat (45), Senin.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Suwoto (55), yang rumahnya hanya berjarak 15 meter dari tanggul kanan Bengawan Solo yang dibangun pada 2010 itu. Menurut Suwoto, dengan amblasnya tanggul yang ada di dekat rumahnya itu, diperkirakan air luapan Bengawan Solo, akan melimpas.
Namun, menurut dia, limpasan air Bengawan Solo tidak akan terlalu dalam meredam perukiman warga yang berada di sekitar tanggul. Permukiman warga di wilayah setempat sebagian besar berada di tanahnya lebih tinggi, walaupun dekat dengan Bengawan Solo.
"Tapi kalau permukiman warga di daerah lainnya di Kecamatan Kanor, yang jauh dengan Bengawan Solo, lokasinya rendah, kalau tenggelam bisa sedalam tiga meter, " katanya memperkirakan.
Ia mengatakan, amblasnya tanggul Bengawan Solo di sejumlah titik dengan panjang 200 meter lebih, sedalam dua meter, mulai terjadi sekitar September 2011. Akibat panas kemarau, urukan tanah tanggul, pecah di sejumlah titik dan bersamaan naiknya air Bengawan Solo, tanggul di wilayah setempat amblas.
"Selama ini, tanah di tempat kami ini selalu longsor seusai banjir, " katanya mengungkapkan.
Karena itu, ketika ada pekerjaan pembuatan tanggul, pelaksana proyek pembangunan tanggul sudah diingatkan, kalau dalam membuat tanggul, tidak diperkuat dengan pengaman, tanggul akan amblas. Selain tanggul, "pelengsengan" sepanjang 30 meter di wilayah setempat juga amblas sekitar 30 centimeter.
Sementara itu, seorang petani di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Abdul Karim (43), mengatakan, sekarang para petani di wilayahnya, sebagian besar baru awal tanam. Para petani, tahu kalau tanggul di wilayah setempat, amblas dan rawan menimbulkan banjir.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011