Jember - Kementerian Kehutanan bersama Universitas Jember (Unej) menggelar sosialisasi dan "workshop" untuk mengurangi gas emisi karbondioksida atau emisi gas rumah kaca di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.
Kepala Pusat Standarisasi dan Lingkungan Kementerian Kehutanan Nur Masripatin mengatakan pihaknya ingin menjalin komunikasi dengan Perguruan Tinggi Negeri tentang persoalan perubahan iklim yang terjadi di Indonesia dan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui "Reducing Emission for Deforesttration and Forest Degradation" (REDD+).
"Kami juga ingin mengetahui apa saja kegiatan Unej sebagai PTN di Jember dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca melalui REDD+, sehingga terjalin kerja sama yang baik dalam mengurangi pemanasan global," tuturnya.
Ia menjelaskan posisi Indonesia dalam forum internasional adalah berkomitmen menurunkan penggunaan gas emisi karbon sesuai ketentuan Protokol Kyoto.
"Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan penggunaan emisi gas karbon sebesar 26 persen sesuai konvensi dan Kementerian Kehutanan memiliki sejumlah rencana aksi untuk mendukung hal itu," katanya.
Menurut dia, Kementerian Kehutanan memiliki rencana strategis dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sejak 2010-2014 dan hal tersebut akan memberikan wawasan kepada sejumlah akademisi untuk mendukung target penurunan emisi di Indonesia.
"Rencana aksi pembangunan kesatuan pemangku hutan (KPH) dengan sasaran sebanyak 120 unit di seluruh provinsi selama periode 2010-2014 diharapkan mampu menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 31,15 juta ton karbon dioksida.
Sementara Rektor Universitas Jember Tarcisius Sutikto mengatakan pihaknya mencoba untuk menawarkan kurikulum lingkungan menjadi mata kuliah dasar di Universitas Jember, namun hal tersebut masih belum disetujui oleh pemerintah pusat.
"Kami ingin mengenalkan mahasiswa tentang perubahan iklim dan berpartisipasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di Jember," tuturnya.
Menurut dia, sejumlah peneliti Unej sudah melakukan penelitian tentang cara menghitung stok karbon dalam kegiatan REDD+ di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).(*)
,
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011