Bojonegoro - Genangan banjir yang merendam puluhan pemukiman warga di Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, Bojonegoro, Jumat teratasi, setelah saluran air yang tersumbat material, dijebol dengan "backhoe", untuk mengalirkan air. "Penjebolan dua titik saluran air yang tertutup bahan material juga yang lainnya, dilakukan kontraktor pelaksana pembangunan rel kereta api (KA) ganda, dengan peralatan backhoe, " kata Kepala Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, Sarif Usman, Jumat. Menurut dia, warga yang pemukimannya terendam air banjir di desa setempat, sejak Kamis (14/12) pukul 17.00 WIB, sempat marah. Mereka, berusaha menjebol tumpukan bahan material yang menyumbat aliran air di saluran drainase itu, dengan cangkul dan peralatan lainnya. "Sebab, selama ini di tempat mereka belum pernah terjadi banjir, " katanya. Namun, lanjutnya, kontraktor pelaksana pembangunan rel KA ganda di daerah setempat, yang mendapatkan laporan, langsung mendatangkan peralatan backhoe. Setelah sumbatan di dua titik saluran drainase dijebol dengan backhoe, akhirnya genangan air banjir yang meredam pemukiman warga, bisa mengalir ke rah timur, kemudian masuk ke sungai. Genangan banjir, lanjutnya, selain meredam puluhan pemukiman warga di desa setempat, dengan ketinggian berkisar 30-50 cm, air juga meredam areal tanaman padi seluas 66 hektare yang masih berusia dua pekan. Meski demikian, karena genangan hanya berlangsung tidak lebih sehari, tanaman padi di desa setempat, tidak mengalami kerusakan. "Sebenarnya, jauh hari kami sudah memperingatkan kepada kontraktor pelaksana, tentang kemungkinan terjadinya banjir akibat adanya pembangunan rel KA ganda di wilayah kami, " kata Sarif, mengungkapkan. Sementara ini, genangan air banjir yang merendam pemukiman warga sudah menyusut, hanya saja genangan air masih terjadi di sejumlah rumah warga di Desa Balenrejo itu, baik yang hanya tergenang pekarangannya maupun masuk ke dalam rumah. Menurut seorang warga di Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, Kadri (63), genangan air banjir yang terjadi di dalam rumahnya sudah menyusut, setelah dua saluran drainase yang tertutup bahan material dan bangunan, di wilayah setempat dijebol. Hanya saja, lanjutnya, air genangan banjir, belum bisa seluruhnya terbuang melalui dua saluran drainase, karena bahan material yang menutup saluran drainase, belum seluruhnya hilang."Warga khawatir, kalau terjadi hujan lagi, pemukimannya tergenang banjir kembali, " ucapnya. Sebelum itu, Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Hirnowo melaporkan, pembangunan rel KA ganda mulai Bojonegoro, hingga Babat, Lamongan, diketahui menganggu sedikitnya 12 saluran irigasi dan sejumlah saluran drainase. Masalahnya, di saluran irigasi dan drainase yang ada itu, terdapat bangunan baru, di antaranya berupa pondasi beton yang mengancam menghambat kelancaran aliran air. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011