Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meresmikan gedung instalasi rawat jalan dan penunjang terpadu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Husada Prima di Surabaya, Rabu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pj. Gubernur yang akrab disapa Adhy itu mengatakan bahwa revitalisasi gedung rumah sakit ini sudah sangat baik, mengingat kondisi awalnya yang berada di wilayah kurang kondusif.
"Memang rencananya sudah dua tahun yang lalu. Kami ingin merevitalisasi rumah sakit yang memiliki layanan yang bagus," katanya.
Maka pihaknya melakukan pembangunan untuk gedung baru. Masih ada sisa satu lahan lagi yang pembangunannya bertahap.
Gedung baru RSUD Husada Prima ini memiliki kapasitas 400-500 pasien per hari dengan keterisian BOR hingga 70 persen. Akreditasi pelayanan bintang 5 atau paripurna yang didukung oleh 382 sumber daya manusia (SDM) yang 90 persen di antaranya telah mengikuti pelatihan service excellent.
Di gedung baru yang dimilikinya, RSUD Husada Prima memiliki inovasi dan layanan unggulan "Bundaku Prima", yakni layanan terpadu dan terintegrasi bagi ibu hamil, bayi, anak, program KB, dan gizi.
Di dalamnya terdapat berbagai fasilitas, meliputi ruang laktasi, ruang konsultasi, klinik KB, klinik spesialis anak, klinik spesialis kebidanan dan kandungan, serta dilengkapi dengan beberapa fasilitas bermain anak. Ada pula poli spesialis eksekutif yang menyediakan pelayanan serupa.
Dia mengatakan pembangunan infrastruktur ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan inovasi pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
"Ini sudah sesuai dengan yang kami inginkan, bahwa semua layanan harus excellent dengan basis sistemik dan digital. Banyak sekali inovasi, termasuk robot yang memberi tahu kita titik lokasi. Jadi sudah tidak perlu bertanya ke siapa-siapa lagi. Ini sudah servis yang excellent," katanya.
Terobosan seperti ini, sebut Adhy, merupakan wujud dari pendekatan inisiatif, kolaborasi, inovasi (IKI) yang digagas pemerintah. Langkah selanjutnya adalah penataan ruang di sekitaran rumah sakit, sehingga bisa lebih menunjukkan reliabilitasnya.
"Kami ingin menata lebih baik lagi. PR-nya, lahan parkir yang kurang dan juga banyak toko di jalan masuk. Ini akan kita rencanakan relokasi bangunan dan akan kami buatkan kantin setelahnya," katanya.
Sejauh ini, tantangan yang dihadapi adalah adanya puskesmas milik Kota Surabaya yang berdiri di atas tanah provinsi di sekitar RSUD Husada Prima. Hanya saja, masalah tersebut telah dikomunikasikan dengan pemerintah kota dan sedang dalam proses penyelesaian.
"Kita sudah sepakat memberikan dukungan dan perhatian dengan anggaran bantuan Rp10 miliar untuk membangun puskesmas yang lebih bagus, lebih digital, dan lokasinya lebih strategis. Ini sudah sepakat dengan Pak Wali Kota (Surabaya)," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024