Lumajang - Festival Jaran Kencak (kuda menari) memeriahkan HUT ke-756 Kabupaten Lumajang yang dikenal dengan istilah Hari Jadi Lumajang (Harjalu), Kamis. Festival Jaran Kencak akan digelar bersamaan dengan kirab budaya, setelah pelaksanaan prosesi Harjalu ke-756 di pendopo Kabupaten Lumajang selesai. Pembina Paguyuban Jaran Kencak Lumajang, A'ak Abdullah Al-Kudus, mengatakan sebanyak 113 ekor kuda yang terlatih akan melakukan atraksi kuda yang cukup menarik dengan menggunakan pakaian terbaik yang dimiliki oleh para seniman yang diiringi oleh tabuhan gamelan dan penari. "Ratusan kuda dan penari itu akan dikirab dari alun-alun sebelah utara atau tepatnya di depan Kantor Pemkab Lumajang menuju parkir timur Stadion Semeru Lumajang," tuturnya. Sejumlah pejabat forum pimpinan daerah, lanjut dia, seperti Bupati Sjahrazad Masdar, Wakil Bupati As'at Malik, Kapolres Lumajang AKBP Susanto dan Dandim Letkol Kav Erwin Djatniko turut serta mengendarai kuda di barisan terdepan. "Mereka untuk memerankan raja-raja Lamajang (sebutan kota Lumajang zaman dulu) sebagai wujud ekspresi kejayaan Lumajang di masa lalu. Bupati Lumajang akan memerankan sebagai Arya Wiraraja, sang arsitek berdirinya Majapahit dan penguasa kerajaan Wirabhumi di Lumajang," paparnya. A'ak menjelaskan Jaran Kencak merupakan kesenian tradisional khas Lumajang karena kesenian itu lahir pada masa kerajaan Wirabhumi di bawah kepemimpinan Arya Wiraraja yang wilayahnya meliputi Karisidenan Besuki dan Madura dengan pusat kerajaannya yang berada di Lumajang. "Orang yang pertama kali menciptakan kesenian ini bernama Klabisajeh, seorang pertapa suci yang tinggal di lereng Gunung Lemongan. Berkat kesaktiannya, dia bisa membuat kuda liar tunduk dan pandai menari sehingga jadilah Jharan Kencak yang artinya kuda menari," tuturnya. Kesenian Jaran Kencak, kata dia, merupakan bentuk ekspresi suka cita masyarakat dari sebuah wilayah yang makmur sejahtera dan "gemah ripah loh jinawi" di Lumajang. "Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa kesenian itu sebagai bentuk penghormatan kepada kuda kesayangan Ranggalawe putra dari Arya Wiraraja yang bernama Nila Ambhara yang terkenal sebagai kuda paling tangguh," ujarnya, menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011