Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Ulum Utara Gaddu Barat Kecamatan Ganding, Sumenep, Jawa Timur, KH Qusyairi mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati (cawabup) ke PDI Perjuangan setempat, Jumat.
Kedatangan Qusyairi ke Kantor DPC PDI Perjuangan Sumenep itu diiringi oleh ratusan warga, baik kerabat, santri maupun pendukungnya.
"Awalnya tak ada keinginan kami untuk mendaftarkan diri sebagai bakal cawabup ke PDI Perjuangan Sumenep, akan tetapi ada desakan dari para kiai dan tokoh masyarakat, termasuk kalangan muda," kata Qusyairi di Sumenep.
Ia memahami opini PDI Perjuangan di sebagian kalangan masyarakat, termasuk di Sumenep, selalu minor atau kurang bagus.
"PDI Perjuangan itu dikabarkan anti agama, anti ini, atau pun anti itu dan sebagainya. Kami ini dari komunitas hijau (ponpes) dan sadar atas stigma tersebut. Itu semuanya tidak benar dan saat ini kami malah didorong oleh sejumlah kiai untuk mendaftar ke PDI Perjuangan," kata Qusyairi yang Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumenep ini, menerangkan.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada 2024 PDI Perjuangan Sumenep Zainal Arifin menjelaskan saat ini tercatat ada empat pendaftar di posisi bakal cawabup.
Selain Qusyairi yang mendaftar pada Jumat pagi ini, tiga pendaftar lainnya adalah Nurfitriana Busyro Karim (anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur 2019-2024), Herman Dali Kusuma (anggota Fraksi PKB DPRD Sumenep 2019-2024), dan Faisal Muhlis (Ketua DPD PAN Sumenep).
DPC PDI Perjuangan Sumenep membuka pendaftaran bakal cabup dan cawabup untuk Pilkada Sumenep 2024 sejak Rabu (24/4) hingga pertengahan Mei 2024.
PDI Perjuangan Sumenep memperoleh 11 kursi di DPRD setempat hasil Pemilu Legislatif 2024 dan selanjutnya memenuhi syarat untuk mengusung pasangan kepala daerah sendiri atau tanpa koalisi pada Pilkada Sumenep tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kedatangan Qusyairi ke Kantor DPC PDI Perjuangan Sumenep itu diiringi oleh ratusan warga, baik kerabat, santri maupun pendukungnya.
"Awalnya tak ada keinginan kami untuk mendaftarkan diri sebagai bakal cawabup ke PDI Perjuangan Sumenep, akan tetapi ada desakan dari para kiai dan tokoh masyarakat, termasuk kalangan muda," kata Qusyairi di Sumenep.
Ia memahami opini PDI Perjuangan di sebagian kalangan masyarakat, termasuk di Sumenep, selalu minor atau kurang bagus.
"PDI Perjuangan itu dikabarkan anti agama, anti ini, atau pun anti itu dan sebagainya. Kami ini dari komunitas hijau (ponpes) dan sadar atas stigma tersebut. Itu semuanya tidak benar dan saat ini kami malah didorong oleh sejumlah kiai untuk mendaftar ke PDI Perjuangan," kata Qusyairi yang Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumenep ini, menerangkan.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada 2024 PDI Perjuangan Sumenep Zainal Arifin menjelaskan saat ini tercatat ada empat pendaftar di posisi bakal cawabup.
Selain Qusyairi yang mendaftar pada Jumat pagi ini, tiga pendaftar lainnya adalah Nurfitriana Busyro Karim (anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur 2019-2024), Herman Dali Kusuma (anggota Fraksi PKB DPRD Sumenep 2019-2024), dan Faisal Muhlis (Ketua DPD PAN Sumenep).
DPC PDI Perjuangan Sumenep membuka pendaftaran bakal cabup dan cawabup untuk Pilkada Sumenep 2024 sejak Rabu (24/4) hingga pertengahan Mei 2024.
PDI Perjuangan Sumenep memperoleh 11 kursi di DPRD setempat hasil Pemilu Legislatif 2024 dan selanjutnya memenuhi syarat untuk mengusung pasangan kepala daerah sendiri atau tanpa koalisi pada Pilkada Sumenep tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024