Bojonegoro -PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP), Senin mulai menyosialisasikan rencana survei seismik di Blok Nona di daerah Bojonegoro, Jatim, yang dijadwalkan Desember hingga Oktober 2012, untuk mengetahui potensi cadangan migas di daerah setempat.
"Sosialisasi dilakukan di Kantor Kecamatan Kedungadem, dengan mengundang berbagai lapisan masyarakat, sebab di wilayah setempat yang akan dimanfaatkan pusat kegiatan survei, " kata Kepala Bakesbangpol Linmas Bojonegoro, Lukman Wafi, Senin.
Namun, lanjutnya, dari pertemuan itu, terungkap Pertamina EP, akan melakukan survei seismik di 51 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di wilayah selatan Bojonegoro, mulai Kecamatan Kedungadem, Temayang, Sugihwaras, Kepohbaru, Gondang, Baureno dan Sumberrejo.
"Dalam melaksanakan survei seismik itu, mengambil "base camp" di Kedungadem, tujuan survei untuk mengetahui potensi cadangan migas di lapisan perut bumi, " jelasnya.
Ia menjelaskan, wilayah lapangan migas Blok Nona yang dilakukan survei tersebut, lokasinya berbeda dengan wilayah Blok Cepu di Kecamatan Ngasem, Dander, dan Kalitidu, Bojonegoro, yang dikelola Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan Exxon Mobil Oil Indonesia (EMOI) dari Amerika Serikat.
"Kalau memang di Blok Nona ditemukan potensi kandungan migas, akan semakin menambah potensi cadangan migas yang ada di Bojonegoro, " katanya, dengan nada bangga.
Pemkab, lanjutnya, mengharapkan, dalam pelaksanaan survei seismik, bisa berjalan dengan baik dan sebelum pekerjaan dimulai harus dikomunikasikan dengan masyarakat di sekitar lokasi survei. "Paling tidak, setelah kegiatan seismik selesai, ada kesan baik di masyarakat, " ucapnya.
Lukman mengaku, belum tahu, berapa jumlah pasti para pekerja yang akan terlibat dalam pelaksanaan survei seismik itu, hanya diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan pekerja.
Dalam menyosialisasikan rencana survei seismik tersebut, dilakukan Manajer Eksplorasi dan Operasi PT Pertamina EP, Sapto Edy, dihadiri Kepala Badan Perizinan Pemkab, Bambang Waluyo, Kepala Bagian Lingkungan Hidup (LH), Suharto dan Camat Kedungadem, Ali Machmudi dan jajaran muspika setempat.
Dari keterangan yang diperoleh, wilayah yang masuk Blok Nona, selain di Bojonegoro, juga sebagian wilayah Lamongan, Jombang dan Nganjuk.
Dengan adanya survei seismik potensi migas Blok Nona, berarti di wilayah Kabupaten Bojonegoro, akan menambah daftar potensi migas di daerah setempat. Sementara ini, lapangan minyak Sukowati yang dikelola Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) di Bojonegoro, yang masuk Blok Tuban, mampu memproduksi minyak sekitar 43 ribu barel/hari.
Sedangkan lapangan Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, dengan operator MCL, mampu memproduksi minyak 22 ribu barel/hari dan diproyeksikan produksi puncak minyak Blok Cepu, mampu mencapai 165 ribu barel/hari, yang dijadwalkan bisa direalisasikan pada 2014. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011