Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Lumajang disiagakan untuk melayani masyarakat yang terdampak bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dan bencana hidrometeorologi yang melanda di wilayah setempat.
"Pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama bagi masyarakat terdampak bencana," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang, dr Rosyidah di kabupaten setempat, Selasa.
Menurutnya, hasil laporan sejak terjadinya bencana banjir lahar dingin Semeru dan tanah longsor hingga saat ini tercatat ada sembilan puskesmas di wilayah terdampak telah berdiri siaga untuk memberikan layanan kesehatan yang cepat dan efektif.
"Puskesmas yang terlibat dalam inisiatif itu meliputi Puskesmas Pronojiwo, Candipuro, Penanggal, Gesang, Labruk, Rogotrunan, Pasirian, Bades, dan Puskesmas Sukodono," tuturnya.
Ia menjelaskan sebanyak 18 tenaga kesehatan juga telah dimobilisasi untuk memberikan layanan kesehatan yang diperlukan. Tim tersebut terdiri dari 12 perawat dan enam bidan yang siap memberikan perawatan medis dan bantuan gawat darurat kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Dalam upaya memberikan pelayanan yang komprehensif, beberapa sub-klaster pelayanan kesehatan juga telah dibentuk di antaranya sub-klaster pelayanan kesehatan, gizi, pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan, serta sub klaster kesehatan jiwa," katanya.
Rosyidah mengatakan upaya koordinasi dan sinergi antara puskesmas, tenaga kesehatan, dan berbagai tim sub-kluster tersebut diharapkan dapat memberikan bantuan yang tepat dan menyeluruh kepada masyarakat terdampak bencana, serta membantu memulihkan kesehatan mereka dengan cepat.
Kabupaten Lumajang diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru, banjir luapan sungai, dan tanah longsor yang menyebabkan sembilan kecamatan terdampak yakni Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Kecamatan Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh pada Kamis (18/4) malam.
Akibat kejadian bencana itu, tiga korban meninggal dunia yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, yakni satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama bagi masyarakat terdampak bencana," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang, dr Rosyidah di kabupaten setempat, Selasa.
Menurutnya, hasil laporan sejak terjadinya bencana banjir lahar dingin Semeru dan tanah longsor hingga saat ini tercatat ada sembilan puskesmas di wilayah terdampak telah berdiri siaga untuk memberikan layanan kesehatan yang cepat dan efektif.
"Puskesmas yang terlibat dalam inisiatif itu meliputi Puskesmas Pronojiwo, Candipuro, Penanggal, Gesang, Labruk, Rogotrunan, Pasirian, Bades, dan Puskesmas Sukodono," tuturnya.
Ia menjelaskan sebanyak 18 tenaga kesehatan juga telah dimobilisasi untuk memberikan layanan kesehatan yang diperlukan. Tim tersebut terdiri dari 12 perawat dan enam bidan yang siap memberikan perawatan medis dan bantuan gawat darurat kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Dalam upaya memberikan pelayanan yang komprehensif, beberapa sub-klaster pelayanan kesehatan juga telah dibentuk di antaranya sub-klaster pelayanan kesehatan, gizi, pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan, serta sub klaster kesehatan jiwa," katanya.
Rosyidah mengatakan upaya koordinasi dan sinergi antara puskesmas, tenaga kesehatan, dan berbagai tim sub-kluster tersebut diharapkan dapat memberikan bantuan yang tepat dan menyeluruh kepada masyarakat terdampak bencana, serta membantu memulihkan kesehatan mereka dengan cepat.
Kabupaten Lumajang diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru, banjir luapan sungai, dan tanah longsor yang menyebabkan sembilan kecamatan terdampak yakni Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Kecamatan Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh pada Kamis (18/4) malam.
Akibat kejadian bencana itu, tiga korban meninggal dunia yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, yakni satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024