Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya menerima 258.655 permohonan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) usai masa libur Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Mulai tanggal 7 April itu sudah ditutup layanannya sampai tanggal 15 April dan baru buka tanggal 16 April, sehingga permohonan yang masuk luar biasa," kata Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Eddy Christijanto kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.

Total 258.655 permohonan itu mengalami kenaikan sebesar 10 persen jika dibandingkan dengan hari biasa atau sebanyak 232.790 permohonan dokumen kependudukan yang masuk dari Mal Pelayanan Publik Siola, kecamatan, kelurahan, dan sentra pelayanan yang tersebar di beberapa lokasi.

Jumlah aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) menjadi layanan yang paling mendominasi dengan jumlah mencapai 247.051 permohonan.

Eddy menjelaskan dominasi IKD dikarenakan pihaknya mewajibkan setiap pemohon melakukan aktivasi terlebih dahulu, sebelum mendapatkan pelayanan jenis dokumen kependudukan lainnya.

"Kalau rata-rata per harinya ada 700 aktivasi IKD, kami semaksimal mungkin membantu melengkapinya," ujar dia.

Sedangkan, kata Eddy untuk persoalan pengurusan KTP fisik total ada 4.201 permohonan yang terdiri dari 3.108 pencetakan baru dan cetak ulang, serta 1.093 lainnya adalah perekaman.

"Pembuatan KTP baru kami punya data pendudukan yang siap dicetak karena usianya sudah 17 tahun. Terus warga yang KTP-nya hilang ada, identitas diri yang di KTP-nya sudah tidak jelas, seperti fotonya maupun tulisan namanya itu sudah pudar," ucapnya.

Sedangkan untuk jenis pelayanan lainnya adalah 3.315 pencetakan kartu identitas anak (KIA), 2.827 KK, 900 penerbitan akta lahir, 354 akta kematian, dan tujuh lainnya merupakan akta perkawinan.

Melihat jumlah yang begitu besar, maka pihaknya memastikan terus mengoptimalkan pelayanan tersebut. Mengingat jumlah blanko yang masih mencukupi.

"Blangko KTP masih aman, kami ada sekitar 15 ribuan dan kebutuhan setiap hari 1.500 KTP," kata dia.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024