Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menambah pasokan tabung elpiji di Kota Kediri menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Area Manager Comm, Rel & CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi mengemukakan konsumsi tabung elpiji secara keseluruhan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024 diprediksi naik 5,3 persen dengan puncak konsumsi H-3 hingga H+2 Idul Fitri.
"Kami tidak ingin momen hari raya ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan dengan meningkatkan harga jual di atas HET. Sehingga kami persiapkan hampir 3 juta tabung dengan tujuan menstabilkan harga di masyarakat," katanya saat dikonfirmasi, Selasa.
Dirinya mengungkapkan tambahan tersebut berbeda besaran tiap kota/kabupaten.
"Setiap kabupaten/kota di Jatim mendapatkan tambahan yang bervariasi mulai dari paling kecil 120 persen hingga 240 persen berdasarkan proyeksi peningkatan konsumsi di masing-masing daerah," kata dia.
Konsumsi harian elpiji di Kota Kediri adalah 55,6 metrik ton (MT). Sedangkan konsumsi harian elpiji 3 kilogram di Kota Kediri adalah 18.526,7 MT dan ada ekstra dropping 112,6 MT. Untuk elpiji 3 kilogram ada ekstra dropping 37.520 tabung atau 202,5 persen.
Sedangkan di wilayah Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menggelontorkan tambahan 2.990.480 tabung elpiji 3 kilogram bersubsidi secara bertahap mulai dari H-7 hingga H+7 Lebaran. Jumlah tersebut 191,7 persen lebih besar dari konsumsi normal harian elpiji 3 kilogram bulan April 2024 sebesar 1.560.206 tabung per hari atau setara 4.680 metrik ton per hari
Untuk stok elpiji wilayah Jatim, dirinya menegaskan cenderung sangat aman. Hal ini ditopang oleh tiga terminal elpiji, yakni Supply Point Utama Surabaya, Gresik, dan Banyuwangi, dengan total stok elpiji mencapai 28.966 metrik ton saat ini. Konsumsi normal harian adalah 4.680 metrik ton per hari, sehingga stok saat ini sangat aman.
Pihaknya juga menyayangkan masih banyak masyarakat yang enggan membeli ke pangkalan elpiji resmi Pertamina. Rata-rata alasan tidak beli di pangkalan karena praktis cari yang dekat saja.
"Kalau begitu, ketika harganya melambung di pengecer harusnya masyarakat tidak perlu resah akibat pilihan sendiri. Padahal, di pangkalan tersedia stok elpiji melimpah dengan harga sesuai HET. Ini sama halnya seperti mengeluhkan harga BBM eceran," kata dia.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk membeli elpiji di pangkalan resmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Area Manager Comm, Rel & CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi mengemukakan konsumsi tabung elpiji secara keseluruhan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024 diprediksi naik 5,3 persen dengan puncak konsumsi H-3 hingga H+2 Idul Fitri.
"Kami tidak ingin momen hari raya ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan dengan meningkatkan harga jual di atas HET. Sehingga kami persiapkan hampir 3 juta tabung dengan tujuan menstabilkan harga di masyarakat," katanya saat dikonfirmasi, Selasa.
Dirinya mengungkapkan tambahan tersebut berbeda besaran tiap kota/kabupaten.
"Setiap kabupaten/kota di Jatim mendapatkan tambahan yang bervariasi mulai dari paling kecil 120 persen hingga 240 persen berdasarkan proyeksi peningkatan konsumsi di masing-masing daerah," kata dia.
Konsumsi harian elpiji di Kota Kediri adalah 55,6 metrik ton (MT). Sedangkan konsumsi harian elpiji 3 kilogram di Kota Kediri adalah 18.526,7 MT dan ada ekstra dropping 112,6 MT. Untuk elpiji 3 kilogram ada ekstra dropping 37.520 tabung atau 202,5 persen.
Sedangkan di wilayah Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menggelontorkan tambahan 2.990.480 tabung elpiji 3 kilogram bersubsidi secara bertahap mulai dari H-7 hingga H+7 Lebaran. Jumlah tersebut 191,7 persen lebih besar dari konsumsi normal harian elpiji 3 kilogram bulan April 2024 sebesar 1.560.206 tabung per hari atau setara 4.680 metrik ton per hari
Untuk stok elpiji wilayah Jatim, dirinya menegaskan cenderung sangat aman. Hal ini ditopang oleh tiga terminal elpiji, yakni Supply Point Utama Surabaya, Gresik, dan Banyuwangi, dengan total stok elpiji mencapai 28.966 metrik ton saat ini. Konsumsi normal harian adalah 4.680 metrik ton per hari, sehingga stok saat ini sangat aman.
Pihaknya juga menyayangkan masih banyak masyarakat yang enggan membeli ke pangkalan elpiji resmi Pertamina. Rata-rata alasan tidak beli di pangkalan karena praktis cari yang dekat saja.
"Kalau begitu, ketika harganya melambung di pengecer harusnya masyarakat tidak perlu resah akibat pilihan sendiri. Padahal, di pangkalan tersedia stok elpiji melimpah dengan harga sesuai HET. Ini sama halnya seperti mengeluhkan harga BBM eceran," kata dia.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk membeli elpiji di pangkalan resmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024