Polres Ponorogo, Jawa Timur, Selasa menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum untuk mengantisipasi penyalahgunaan BBM yang dilakukan oknum pemilik ataupun petugas SPBU.

Total ada 23 SPBU yang dilakukan pemeriksaan, dan hasilnya tidak ada pencampuran BBM dengan bahan cair lain ataupun rekayasa pewarnaan bahan bakar subsidi jenis Pertalite yang kemudian dijual dengan standar harga non subsidi jenis Pertamax.

"Kami sudah periksa sampel BBM dari 23 SPBU yang ada di Kabupaten Ponorogo, dan sejauh ini semua 'aman'. Semua SPBU telah menjalankan pendistribusian sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Pertamina Madiun," kata petugas dari Satintelkam Polres Ponorogo, Iptu Wawan Aprilia di Ponorogo.

Untuk mengantisipasi tindak kecurangan sebagaimana terjadi di wilayah Kota Bekasi, Polres Ponorogo juga telah melakukan koordinasi intensif bersama para pengawas SPBU yang ada di wilayah hukum Polres Ponorogo.

"Kani pastikan semua pendistribusian sesuai dengan SOP, termasuk mesin pompa BBM sesuai dengan takaran," paparnya.

Pihaknya pun meminta kepada pegawai atau manajemen SPBU untuk melakukan pengecekan ketat terhadap jumlah pengeluaran BBM dan mencatat stok yang ada.

"Segalanya sesuatunya harus dilaporkan dan dicatat, termasuk konsumsi BBM per hari sebagai bahan laporan. Bisa juga berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa jika ada situasi khusus," katanya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo menyatakan bahwa stok BBM di Kota Ponorogo aman dan tercukupi.

"Tidak ada indikasi pelanggaran dalam pendistribusian BBM. Semua berjalan sesuai SOP yang berlaku, dan stok BBM di semua jenis cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran nanti," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024