Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa luas panen padi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur pada 2023 mengalami penurunan 4,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin di Kota Malang, Senin mengatakan bahwa pada 2023, luas panen padi di Kota Malang sebanyak 1.632,88 hektare atau turun 85,23 hektare dari tahun sebelumnya yang sebesar 1.718,11 hektare.

"Luas panen padi pada 2023 sebesar 1.632,88 hektare, atau mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,96 persen," kata Umar.

Untuk periode Januari hingga April 2024, potensi luas panen padi di Kota Malang mencapai 449,15 hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 28,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 349,78 hektare.

Sementara itu, lanjutnya, untuk produksi padi di Kota Malang pada 2023 tercatat mencapai 10.318,6 ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut, juga mengalami penurunan jika dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 10.771,15 ton GKG.

"Untuk produksi padi, ada penurunan sebanyak 452,58 ton atau 4,2 persen dibanding tahun 2022," katanya.

Unruk produksi padi pada periode Januari hingga April 2024, lanjutnya, diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 21,39 persen dari periode sebelumnya sebanyak 2.395,93 ton GKG menjadi 2.908,31 ton GKG.

Dalam laporan tersebut, BPS Kota Malang juga mencatat bahwa produksi beras untuk konsumsi pada 2023 sebanyak 5.958,16 ton, atau mengalami penurunan 4,2 persen dibanding produksi beras pada 2022 yang sebanyak 6.219,47 ton.

"Produksi beras pada 2023 juga turun 4,2 persen," katanya.

Sedangkan, untuk produksi beras pada periode Januari hingga April 2024, diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 21.38 persen, dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 1.383,46 ton beras menjadi 1.679,31 ton.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024