Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jawa Timur menggelar rapat koordinasi lintas sektoral di Mapolda setempat, Selasa ,untuk membahas pengamanan mudik dan libur Lebaran atau Idul Fitri 1445 Hijriah di provinsi setempat.

"Alhamdulillah, hari ini kami mendapat arahan-arahan untuk semua peserta rakor, terutama mengantisipasi apa yang diprediksi oleh Kementerian Perhubungan bahwa akan ada pergerakan 71,7 persen masyarakat yang akan melaksanakan mudik, kurang lebih 16 persen sekian akan bergerak ke Jawa Timur," kata Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto usai rakor.

Dengan komposisi seperti itu, kata Kapolda, diprediksi ada sekitar 31 jutaan warga Jatim yang melakukan mudik, sementara masyarakat yang masuk ke wilayah setempat ada sebanyak 34 juta.

"Mudah-mudahan dengan konsolidasi hari ini kita bisa memetakan kerawanan-kerawanan yang akan terjadi," ujarnya.

Jenderal bintang dua polisi itu mengemukakan bahwa berdasarkan hasil survei dari Kemenhub, angka masyarakat yang melaksanakan mudik tahun ini naik sebesar 58 persen dibanding tahun 2023.

"Rinciannya dari 123 juta ke 171 juta. Angka itu cukup signifikan. Penyumbang terbanyak dari Jatim," katanya.

Imam optimistis di Jawa Timur ini tidak ada kemacetan. Karena yang kritikal itu dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Tengah menuju Jawa Timur. Sementara di Jawa Timur Insya Allah, mudah-mudahan tidak ada kemacetan di tol-tol.

"Jika ada kemacetan itu sudah ada rumusnya, manakala ada kepadatan sampai sekian ribu kendaraan itu pintu tol di sana ditutup dikeluarkan melalui jalur-jalur bawah," ujarnya.

Sedangkan untuk perlintasan sebidang, Imam mengatakan ada sebanyak 1.300an perlintasan sebidang dan yang belum dijaga ada sebanyak 700an.

"Saya sudah tekankan kepada kapolres, mudah-mudahan pulang dari sini langsung melakukan koordinasi, kita minta di perlintasan sebidang itu kecelakaannya zero," tuturnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024