Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk mengumpulkan zakat mal seluruh aparatur sipil negara (ASN) di daerahnya, baik yang berstatus PNS maupun P3K.

"Tahun ini kami kumpulkan di Baznas untuk memudahkan pengelolaan zakat mal ASN," kata Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno usai menyerahkan zakat mal pribadinya di posko penerimaan zakat mal Baznas di pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Tulungagung, Selasa.

Dalam pelaksanaannya penyerahan zakat mal tak hanya dilakukan para pejabat dan ASN di lingkup Pemkab Tulungagung saja, tetapi juga pejabat dan pegawai badan/lembaga struktural di luar Pemkab Tulungagung ikut menyetor zakat mal ke posko Baznas di Pendopo Tulungagung.

Besaran zakat mal sesuai ketentuan adalah sebesar 2,5 persen dari total pendapatan yang diperoleh selama setahun.

Jumlah zakat yang terkumpul akan dikelola oleh Baznas.

"Baznas bisa memberikan bantuan kepada usaha mikro sebesar Rp1,5 juta dengan jumlah 300 orang," kata Heru.

Selain bantuan modal, uang yang dikelola Baznas juga digunakan untuk bedah rumah, bantuan sembako pada masyarakat miskin dan bantuan lainnya.

Menurut Heru, zakat mal wajib hukumnya bagi yang mampu dan membebaskan ASN di Pemkab Tulungagung membayar zakat malnya.

"Selain di Baznas boleh saja membayar di tempat lain,” katanya.

Selain zakat mal, ASN juga membayar zakat fitrah. Zakat fitrah dikeluarkan sebelum hari raya Idul Fitri berupa bahan makanan pokok atau uang senilai bahan tersebut.

Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Kepala Baznas Tulungagung, K.H Samsul Umam mengatakan baru 60 persen ASN Pemkab Tulungagung yang membayar zakat, infaq dan sedekah di Baznas Tulungagung.

Dirinya berharap seluruh ASN Pemkab Tulungagung menyalurkan zakat, infaq dan sedekah melalui Baznas Tulungagung.

"Kalau bisa semua melalui Baznas," ujarnya.

Dikatakan, potensi zakat mal tiap tahun cenderung meningkat. Tahun lalu, 2023, Baznas mengelola lebih dari Rp5 miliar hasil pengumpulan zakat mal masyarakat, termasuk kalangan ASN.

"Tahun ini kami targetkan (pengumpulan zakat mal) Rp8 miliar,” katanya, zakat yang terkumpul akan disalurkan untuk pemberdayaan, bantuan, pendidikan dan syiar Islam.

Zakat itu harus dihabiskan tiap tahun. Masyarakat yang membutuhkan bisa mengajukan permohonan ke Baznas Kabupaten Tulungagung.

"Kita juga membiayai 80 sarjana melalui program satu keluarga satu sarjana," katanya.

Pihaknya memberikan bantuan terhadap 303 keluarga pra sejahtera (tidak mampu) yang diberikan tiap tiga bulan sekali.

Zakat mal sebagian juga ada yang disalurkan ke eksternal, baik terkait bantuan kebencanaan maupun donasi untuk masyarakat korban perang seperti bantuan Palestina.

Dari donasi yang terkumpul sebesar Rp200 juta lebih diserahkan ke Baznas Provinsi lalu dikumpulkan lagi ke Baznas pusat dan untuk selanjutnya disalurkan ke Palestina.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024