Pamekasan - Populasi sapi di empat kabupaten di Pulau Madura terus bertambah, kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Suparwoko Adjisoemarto di Pamekasan, Sabtu. "Hasil pendataan yang dilakukan BPS pada Juli 2011 menunjukkan, populasi sapi di Pulau Madura mencapai 806.608 ekor," katanya. Angka ini mengalami peningkatan dibanding 2010 sebab pada 2010 populasi sapi di empat kabupaten di Pulau Garam, Madura, itu hanya sebanyak 787.424 ekor dengan jumlah terbanyak di wilayah Kabupaten Sumenep yakni mencapai 360.000 ekor lebih. Menurut Suparwoko Adjisoemarto, populasi sapi di Pulau Madura ini lebih banyak dibanding populasi sapi di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hanya sekitar 600.000 ekor lebih. "Jumlah populasi sebanyak 806.608 ini hanya di Pulau Madura sebab kalau se-Jawa Timur mencapai 4,7 juta ekor lebih," katanya. Di sela-sela acara "Gebyar Pedet Hasil Inseminasi Buatan (IB) se-Madura 2011" di lapangan Bakorwil IV Pamekasan, Suparwoko mengemukakan, jumlah populasi sapi yang mencapai 806 ribu lebih ini termasuk sapi hasil insminasi buatan antara sapi Madura dengan sapi Limosin atau yang disebut sapi "Madrasin" tersebut. "Jadi itu jumlah total sapi di Madura, baik sapi Madura asli, ataupun sapi Madrasin sebagaimana dipamerkan hari ini," katanya. Program insminasi buatan yang kini diminati banyak peternak sapi di Madura, menurut Suparwoko Adjisoemarto, tidak akan mengurangi populasi sapi asli Madura karena pemerintah telah menyediakan tempat khusus bagi peternak sapi asli Madura. Khusus di Kabupaten Pamekasan, menurut dia, ada beberapa wilayah yang tidak mau melakukan program insminasi, yakni wilayah Kecamatan Pakong dan Kecamatan Waru. "Dua wilayah kecamatan ini kami jadikan pusat khusus pengembangan sapi asli Madura. Jadi jangan khawatir program insminasi ini akan menghilangkan populasi sapi asli di Pulau Madura," katanya. Bagi masyarakat Madura, beternak sapi tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi, akan tetapi sapi juga menjadi inspirasi budaya masyarakat di wilayah ini. Salah satunya seperti kesenian sapi sonok atau sapi cantik dan karapan sapi yang mulai populer di kalangan masyarakat dunia, sehingga selain bernilai ekonomis, sapi bagi masyarakat di pulau berpenduduk 3,7 juta lebih ini juga merupakan ikon budaya. "Makanya sapi asli Madura tetap kami jaga agar tidak punah," kata Kepala Dinas Peternakan Jatim Suparwoko Adjisoemarto.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011