Banyuwangi - Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencapai 1.015 orang dan 205 penderita di antaranya sudah meninggal dunia karena sudah memasuki stadium lanjut. "Ini cukup memprihatinkan karena penderita HIV/AIDS di Banyuwangi sudah menembus angka seribu lebih, sehingga masyarakat diharapkan berperan aktif untuk mencegah penyebaran penyakit yang mematikan itu," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Banyuwangi, Suhariyanto Ahmad, di sela-sela aksi damai peringatan Hari AIDS se-Dunia, Kamis. Ratusan aktivis HIV/AIDS Banyuwangi yang terdiri dari KPA, LSM Kelompok Kerja Bina Sehat, Banyuwangi Community Support, Ikatan Pemuda Perawat Banyuwangi, Pemuda Panca Marga, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Stikes, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi, dan ormas pemuda lainnya menggelar aksi damai sambil membagi-bagikan stiker tentang bahaya penyakit HIV/AIDS di simpang lima pusat kota Banyuwangi. Suhariyanto mengimbau agar masyarakat tidak menjauhi dan melakukan diskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) karena mereka membutuhkan dukungan untuk tetap bertahan hidup melawan penyakit yang belum ditemukan obatnya itu. "Saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, agar terhindar dari penyakit yang bisa menyebabkan kematian tersebut," katanya. Ia menuturkan KPA Banyuwangi berharap masyarakat menjaga perilaku hidupnya dengan tidak melakukan seks bebas, tidak berperilaku seks menyimpang, tidak mengunakan narkoba suntik dan saling setia terhadap pasangan suami atau istri. "Penularan HIV/AIDS tidak hanya melalui hubungan seksual saja, namun bisa dengan pengunaan jarum suntik secara bergantian dan biasanya para remaja pecandu narkoba yang menggunakan jarum suntik mudah tertular HIV," paparnya. Ketua LSM Kelompok Kerja Bina Sehat, Khoiron, mengatakan temuan HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi yang mencapai 1015 orang tergolong masih kecil karena berdasarkan UNESCO perbandingan penderita HIV/AIDS yakni 1:100, sehingga diprediksi masih banyak penderita lain yang belum ditemukan. "Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es sehingga masih banyak penderita HIV yang belum ditemukan dan mereka kemungkinan bisa menularkan kepada orang lain, apabila tidak mendapat pendidikan yang baik tentang penularan HIV/AIDS," katanya menjelaskan. Ia menuturkan penderita HIV/AIDS di Banyuwangi didominasi oleh usia produktif yang mencapai hampir 60 persen dan 1,5 persen atau 12 penderita di antaranya adalah anak-anak. Bahkan Kabupaten Banyuwangi menduduki peringkat ke-3 penderita HIV/AIDS di Jawa Timur.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011