Produk PT PAL Indonesia yakni KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 kembali menjadi andalan TNI Angkatan Laut (AL) dalam Latihan Kesiapsiagaan Operasional (LKO) Koarmada III TA 2024, di Perairan Sorong, Papua Barat Daya, beberapa waktu lalu.
Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia Edi Rianto dalam keterangan, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, mengatakan kapal KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 memiliki berbagai kelengkapan fasilitas dan teknologi untuk menunjang latihan tersebut.
“Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, masyarakatnya pun tersebar dari Sabang sampai Merauke ditambah posisi geografis Indonesia yang rawan diterpa bencana tsunami, gempa, gunung vulkanik yang sewaktu-waktu bisa meletus, dan potensi kecelakaan transportasi laut," katanya pula.
"Maka kami menyakini kehadiran lebih banyak kapal bantu rumah sakit sangatlah dibutuhkan untuk mendukung operasi tugas kemanusiaan," ujarnya.
Selain Kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992, beberapa kapal milik TNI AL yang dilibatkan dalam latihan tersebut, antara lain dua Kapal Patroli Cepat KRI Layaran-854 dan KRI Sura-802, satu Kapal Negara Patroli (KNP 379), dan satu KN SAR Baladewa.
Selanjutnya dua Kapal Tunda (TD Umsini) dan (TD Irau), satu Kapal Polisi (KP Polairud) Sorong, satu Combat Boat Lantamal XIV Sorong, satu G7 Lantamal XIV Sorong serta satu Pesud Patmar Puspenerbal CN 235.
"Keberhasilan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 dalam skenario LKO adalah bukti keandalan produk buatan PT PAL Indonesia yang memiliki teknologi canggih serta memenuhi standar regulasi keselamatan, sehingga menjadi pilihan utama dalam memperkuat pertahanan laut Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia Edi Rianto dalam keterangan, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, mengatakan kapal KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 memiliki berbagai kelengkapan fasilitas dan teknologi untuk menunjang latihan tersebut.
“Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, masyarakatnya pun tersebar dari Sabang sampai Merauke ditambah posisi geografis Indonesia yang rawan diterpa bencana tsunami, gempa, gunung vulkanik yang sewaktu-waktu bisa meletus, dan potensi kecelakaan transportasi laut," katanya pula.
"Maka kami menyakini kehadiran lebih banyak kapal bantu rumah sakit sangatlah dibutuhkan untuk mendukung operasi tugas kemanusiaan," ujarnya.
Selain Kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992, beberapa kapal milik TNI AL yang dilibatkan dalam latihan tersebut, antara lain dua Kapal Patroli Cepat KRI Layaran-854 dan KRI Sura-802, satu Kapal Negara Patroli (KNP 379), dan satu KN SAR Baladewa.
Selanjutnya dua Kapal Tunda (TD Umsini) dan (TD Irau), satu Kapal Polisi (KP Polairud) Sorong, satu Combat Boat Lantamal XIV Sorong, satu G7 Lantamal XIV Sorong serta satu Pesud Patmar Puspenerbal CN 235.
"Keberhasilan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 dalam skenario LKO adalah bukti keandalan produk buatan PT PAL Indonesia yang memiliki teknologi canggih serta memenuhi standar regulasi keselamatan, sehingga menjadi pilihan utama dalam memperkuat pertahanan laut Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024