Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur melibatkan pelaku usaha wisata swasta yang ada di wilayahnya sebagai upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata di daerah setempat yang belum optimal.
"Kabupaten Madiun memiliki potensi wisata alam pegunungan, wisata kuliner, wisata budaya, religi, desa wisata, dan wisata buatan. Sayang, itu semua belum optimal," ujar Staf Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Madiun Hartojo di Madiun, Kamis.
Untuk itu, Pemkab Madiun perlu melibatkan pelaku usaha wisata dari pihak swasta agar potensi yang ada dapat dikembangkan maksimal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Adapun keterlibatan pihak swasta tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk kerja sama investasi, transfer inovasi, maupun pembinaan sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: Pemkab Madiun wadahi pelaku ekonomi kreatif lewat kegiatan "BREM"
Harapannya, dengan keterlibatan tersebut, sektor pariwisata di Kabupaten Madiun dapat optimal dan dikenal. Sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Madiun.
"Dalam waktu dekat yang kami lakukan adalah melakukan pembinaan sumber daya manusia pelaku wisata. Sehingga harapannya menciptakan SDM yang kreatif dan inovatif untuk mengembangkan potensi wisata setempat," katanya.
Sesuai data Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga setempat, dari sekitar 34 objek wisata di Kabupaten Madiun, hanya sekitar 14 destinasi yang bertahan.
"Sisanya, mati suri. Pengelola kurang inovatif, sehingga tingkat kunjungan wisatawan minim," kata Hartojo.
Belasan destinasi wisata yang masih beroperasi di antaranya Taman Umbul Madiun, Waduk Bening Widas, Monumen Kresek, Desa Wisata Rumah Coklat Bodag, wisata kuliner Lembah Wilis, wisata buatan Nusantara Edupark, Desa Wisata Pasar Pundensari, Desa Wisata Kare, Wana Wisata Grape, Watu Rumpuk, dan lainnya.
Pihaknya juga mendorong para pengelola wisata untuk menciptakan paket wisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Pembentukan paket wisata tersebut bisa berkolaborasi dengan sesama pengelola destinasi terdekat ataupun menggandeng pihak lain yang sesuai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kabupaten Madiun memiliki potensi wisata alam pegunungan, wisata kuliner, wisata budaya, religi, desa wisata, dan wisata buatan. Sayang, itu semua belum optimal," ujar Staf Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Madiun Hartojo di Madiun, Kamis.
Untuk itu, Pemkab Madiun perlu melibatkan pelaku usaha wisata dari pihak swasta agar potensi yang ada dapat dikembangkan maksimal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Adapun keterlibatan pihak swasta tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk kerja sama investasi, transfer inovasi, maupun pembinaan sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: Pemkab Madiun wadahi pelaku ekonomi kreatif lewat kegiatan "BREM"
Harapannya, dengan keterlibatan tersebut, sektor pariwisata di Kabupaten Madiun dapat optimal dan dikenal. Sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Madiun.
"Dalam waktu dekat yang kami lakukan adalah melakukan pembinaan sumber daya manusia pelaku wisata. Sehingga harapannya menciptakan SDM yang kreatif dan inovatif untuk mengembangkan potensi wisata setempat," katanya.
Sesuai data Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga setempat, dari sekitar 34 objek wisata di Kabupaten Madiun, hanya sekitar 14 destinasi yang bertahan.
"Sisanya, mati suri. Pengelola kurang inovatif, sehingga tingkat kunjungan wisatawan minim," kata Hartojo.
Belasan destinasi wisata yang masih beroperasi di antaranya Taman Umbul Madiun, Waduk Bening Widas, Monumen Kresek, Desa Wisata Rumah Coklat Bodag, wisata kuliner Lembah Wilis, wisata buatan Nusantara Edupark, Desa Wisata Pasar Pundensari, Desa Wisata Kare, Wana Wisata Grape, Watu Rumpuk, dan lainnya.
Pihaknya juga mendorong para pengelola wisata untuk menciptakan paket wisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Pembentukan paket wisata tersebut bisa berkolaborasi dengan sesama pengelola destinasi terdekat ataupun menggandeng pihak lain yang sesuai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024