Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan aksi ekonomi regeneratif di daerah masing-masing dengan memaksimalkan potensi kekayaan alam dan tidak mengabaikan kelestarian lingkungan.
"Kami berusaha menghubungkan semua stakeholder ini untuk bisa melakukan aksi ekonomi yang ekonominya ini tidak eksploratif tetapi regeneratif, ekonomi yang didorong oleh bagaimana emas hijau kita, emas biru kita," kata bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin ini di Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Poin aksi ekonomi regeneratif itu sebelumnya dia lontarkan saat menggelar audiensi pengembangan potensi daerah dan kemaritiman di Resto Nine Surabaya sehari sebelumnya dan sempat memantik respons positif para tamu/peserta yang hadir.
Bupati mengatakan bahwa optimalisasi emas hijau dan emas biru yang tidak eksploratif tetapi regeneratif itu diyakini bakal meningkat perekonomian masyarakat secara produktif.
Apalagi, dengan konsep ramah lingkungan yang diterapkan bakal mengentaskan masyarakat dari kemiskinan yang sebagian besarnya berasal dari wilayah Jawa Selatan.
"Artinya tetap fondasinya adalah ekonomi yang lestari. Kalau kita tahu kemiskinan di Indonesia itu 40 persen ada di Pulau Jawa, kalau kita break down lagi 40 persennya di Jawa bagian selatan. Jadi, ini memang masih satu tantangan untuk kita semua," imbuhnya.
Audiensi itu akan ditindaklanjuti dengan kunjungan langsung ke beberapa lokasi di Kabupaten Trenggalek. Tujuannya untuk membedah skema pemberdayaan yang sesuai dengan masyarakat.
Menurut dia, pilar ekonomi menjadi salah satu kunci pertahanan dan keamanan bagi rakyat semesta.
"Masyarakatnya merasa nyaman karena ekonominya terpenuhi, dapat lingkungan yang masih bagus, prosesnya tidak merugikan yang lain sehingga minim konflik. Teknologinya tepat guna, tidak rakus lahan," ujarnya.
Guna mewujudkan itu, lanjut dia, salah satunya adalah memperkuat sektor pertahanan di wilayah kelautan bagian selatan.
Menurut Mas Ipin, Kabupaten Trenggalek yang secara geopolitik berbatasan langsung dengan Samudra Hindia belum memiliki pertahanan yang kuat, khususnya dalam menghadapi teknologi dari negara lain, kemudian bisa mengeksploitasi wilayah lautan.
"Jadi, ini akan menjadi prototipe. Kalau Trenggalek aman, tentu kalau ini bisa dijadikan contoh di semua daerah berarti Indonesia juga bisa aman. Jadi, saya berterima kasih ini tadi banyak diskusi yang produktif dan segera ditindaklanjuti," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami berusaha menghubungkan semua stakeholder ini untuk bisa melakukan aksi ekonomi yang ekonominya ini tidak eksploratif tetapi regeneratif, ekonomi yang didorong oleh bagaimana emas hijau kita, emas biru kita," kata bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin ini di Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Poin aksi ekonomi regeneratif itu sebelumnya dia lontarkan saat menggelar audiensi pengembangan potensi daerah dan kemaritiman di Resto Nine Surabaya sehari sebelumnya dan sempat memantik respons positif para tamu/peserta yang hadir.
Bupati mengatakan bahwa optimalisasi emas hijau dan emas biru yang tidak eksploratif tetapi regeneratif itu diyakini bakal meningkat perekonomian masyarakat secara produktif.
Apalagi, dengan konsep ramah lingkungan yang diterapkan bakal mengentaskan masyarakat dari kemiskinan yang sebagian besarnya berasal dari wilayah Jawa Selatan.
"Artinya tetap fondasinya adalah ekonomi yang lestari. Kalau kita tahu kemiskinan di Indonesia itu 40 persen ada di Pulau Jawa, kalau kita break down lagi 40 persennya di Jawa bagian selatan. Jadi, ini memang masih satu tantangan untuk kita semua," imbuhnya.
Audiensi itu akan ditindaklanjuti dengan kunjungan langsung ke beberapa lokasi di Kabupaten Trenggalek. Tujuannya untuk membedah skema pemberdayaan yang sesuai dengan masyarakat.
Menurut dia, pilar ekonomi menjadi salah satu kunci pertahanan dan keamanan bagi rakyat semesta.
"Masyarakatnya merasa nyaman karena ekonominya terpenuhi, dapat lingkungan yang masih bagus, prosesnya tidak merugikan yang lain sehingga minim konflik. Teknologinya tepat guna, tidak rakus lahan," ujarnya.
Guna mewujudkan itu, lanjut dia, salah satunya adalah memperkuat sektor pertahanan di wilayah kelautan bagian selatan.
Menurut Mas Ipin, Kabupaten Trenggalek yang secara geopolitik berbatasan langsung dengan Samudra Hindia belum memiliki pertahanan yang kuat, khususnya dalam menghadapi teknologi dari negara lain, kemudian bisa mengeksploitasi wilayah lautan.
"Jadi, ini akan menjadi prototipe. Kalau Trenggalek aman, tentu kalau ini bisa dijadikan contoh di semua daerah berarti Indonesia juga bisa aman. Jadi, saya berterima kasih ini tadi banyak diskusi yang produktif dan segera ditindaklanjuti," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024