Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyebut pemerintah kota (pemkot) setempat menjadikan penghargaan Adipura Kencana sebagai modal untuk meningkatkan kinerja sistem pengelolaan sampah.
"Penghargaan ini untuk dijadikan sebagai semangat untuk terus berbenah supaya di masa berikutnya Kota Surabaya bisa lebih hebat lagi, lebih maju lagi," kata Reni Astuti melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Rabu.
Pemkot Surabaya, kata dia masih memiliki pekerjaan rumah dalam pengelolaan sampah agar bisa berjalan lebih maksimal, khususnya mengurangi volume sampah harian yang masuk ke tempat penampungan sementara (TPS) maupun tempat pembuangan akhir (TPA).
"Peran Kader Surabaya Hebat (KSH) melalui pengelolaan bank sampah sudah mampu menunjukkan kontribusi yang luar biasa," ucapnya.
Persoalan itu harus secepatnya ditangani, mengingat pemkot saat ini memegang penghargaan yang tergolong bergengsi. Inovasi tata kelola sampah merupakan bentuk tanggung jawab yang diemban oleh pemerintah daerah setempat.
"Pemerintah Kota Surabaya juga kami dorong terus melakukan inovasi-inovasi, upaya-upaya lebih maksimal lagi," ucapnya legislator perempuan ini.
Dia pun menyebut penghargaan ini tak bisa dilepaskan dari pola gotong royong yang ditunjukkan antara pemerintah kota dan warga setempat dalam upaya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.
"Selamat untuk Kota Surabaya atas penghargaan Adipura Kencananya," ujar Reni Astuti.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto menyatakan salah satu catatan yang diberikan oleh juri adalah pola pengelolaan sampah di lingkungan pasar tradisional yang dikelola oleh pemkot setempat.
"Kemarin disampaikan titik lemahnya di pasar, tahun ini kami coba benahi agar lebih baik ke depannya," kata dia.
Sebagai informasi, Kota Surabaya merupakan satu dari lima kabupaten/kota yang berhasil meraih piala Adipura Kencana, selain Kota Balikpapan, Bontang, Bitung, dan Kabupaten Ciamis.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Penghargaan ini untuk dijadikan sebagai semangat untuk terus berbenah supaya di masa berikutnya Kota Surabaya bisa lebih hebat lagi, lebih maju lagi," kata Reni Astuti melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Rabu.
Pemkot Surabaya, kata dia masih memiliki pekerjaan rumah dalam pengelolaan sampah agar bisa berjalan lebih maksimal, khususnya mengurangi volume sampah harian yang masuk ke tempat penampungan sementara (TPS) maupun tempat pembuangan akhir (TPA).
"Peran Kader Surabaya Hebat (KSH) melalui pengelolaan bank sampah sudah mampu menunjukkan kontribusi yang luar biasa," ucapnya.
Persoalan itu harus secepatnya ditangani, mengingat pemkot saat ini memegang penghargaan yang tergolong bergengsi. Inovasi tata kelola sampah merupakan bentuk tanggung jawab yang diemban oleh pemerintah daerah setempat.
"Pemerintah Kota Surabaya juga kami dorong terus melakukan inovasi-inovasi, upaya-upaya lebih maksimal lagi," ucapnya legislator perempuan ini.
Dia pun menyebut penghargaan ini tak bisa dilepaskan dari pola gotong royong yang ditunjukkan antara pemerintah kota dan warga setempat dalam upaya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.
"Selamat untuk Kota Surabaya atas penghargaan Adipura Kencananya," ujar Reni Astuti.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto menyatakan salah satu catatan yang diberikan oleh juri adalah pola pengelolaan sampah di lingkungan pasar tradisional yang dikelola oleh pemkot setempat.
"Kemarin disampaikan titik lemahnya di pasar, tahun ini kami coba benahi agar lebih baik ke depannya," kata dia.
Sebagai informasi, Kota Surabaya merupakan satu dari lima kabupaten/kota yang berhasil meraih piala Adipura Kencana, selain Kota Balikpapan, Bontang, Bitung, dan Kabupaten Ciamis.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024