Politeknik Pertanian dan Peternakan (Poltana) Mapena Tuban melakukan penjajakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor pertanian dan peternakan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur di Surabaya, Selasa.

"Poltana Mapena Tuban memang belum dikenal masyarakat luas meski merupakan satu-satunya politeknik khusus pangan di Jawa Timur dengan tiga program studi (prodi), yaitu agribisnis, budi daya tanaman pangan dan hortikultura dan prodi budi daya ternak," kata Direktur Poltana Mapena Tuban Teguh Dwi Putra.

Oleh karena itu, pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan kerja sama dengan banyak pihak, termasuk dengan Kadin Jatim yang dikenal memiliki komitmen kuat melaksanakan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan Perpres Nomor 68/2022.

"Tujuan kunjungan kami ke Kadin Jatim untuk mengenalkan keberadaan Poltana Mapena di Kabupaten Tuban betul-betul ada, sehingga dengan silaturahim ini berharap ada sinergi antara Kadin Jatim dan Poltana untuk pengembangan vokasi di wilayah Tuban, Lamongan dan Bojonegoro, khususnya di sektor pertanian dan peternakan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan SDM pertanian dan peternakan di Tuban, Lamongan dan Bojonegoro cukup banyak, tetapi pendidikan mereka mayoritas lulusan SMP, sehingga Poltana Mapena memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka.

"Kami berupaya bagaimana SDM yang ada ditingkatkan secara keilmuan. Dengan adanya Politeknik ini diharapkan bisa meningkat maka pendidikan mereka tidak hanya tujuh tahun, tetapi bisa mencapai hingga jenjang lebih tinggi," katanya.

Rendahnya tingkat pendidikan SDM pertanian dan peternakan di Tuban dan Bojonegoro, menurutnya, karena pola yang terbangun dan faktor ekonomi yang tidak menganggap penting jenjang pendidikan yang tinggi.

"Jadi,  yang terbangun, kenapa harus melanjutkan kuliah kalau lulus SMP saja bisa mendapatkan rupiah," ucap Teguh Dwi Putra.

Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Peternakan, Perikanan dan Pengolahan Hasil Laut Kadin Jatim Ulya Abdillah mengatakan ada solusi yang bisa ditawarkan kepada generasi muda di sana, yaitu dengan merekrut mereka untuk diberi pekerjaan sambil sedikit demi sedikit menyadarkan mereka tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

"Kami memfasilitasi anak yang putus sekolah untuk dikaryakan dan sedikit demi sedikit diarahkan kuliah. Karena problem putus sekolah ini sangat kompleks, biasanya dari latar belakang keluarga, khususnya orang tua, sehingga yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana mencari uang," ujarnya.

Ulya mempersilakan Poltana bekerja sama mendalami industri pergulaan, khususnya dalam hal peningkatan produktivitas tebu. Juga tentang peternakan kambing.

"Kami memiliki pusat pengembangan industri gula di Kediri, juga miliki pengembangan ternak kambing di Blitar, silahkan kalau mahasiswa Poltana melakukan penelitian atau kajian," kata Ulya.

Sementara itu, WKU Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Kadin Jatim Nurul Indah Susanti juga menyambut baik keinginan Poltana Mapena. Kadin Jatim bersama Kadin Institute akan memberikan dukungan.

Saat ini, Kadin Jatim telah melakukan pemetaan, termasuk lembaga yang terkait dengan vokasi. Ada sekitar 12 Politeknik di Jatim, ada sekitar 2.156 SMK dan 5.853 industri yang bisa dikerjasamakan.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024