Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur memastikan stok atau sediaan beras di pasaran daerah itu aman untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat daerah itu selama Ramadhan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pacitan, Sugeng Santoso usai pihaknya melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke sejumlah pasar tradisional dan gudang Bulog di Kabupaten Pacitan, Sabtu.

"Bulog juga sudah melakukan distribusi beras SPHP pada tujuh pasar di Kabupaten Pacitan sehingga lonjakan harga (beras) cukup terkendali," kata Sugeng.

Penjualan beras SPHP efektif mempengaruhi harga beras jenis lain yang kini tertahan di Rp13.500-Rp14 ribu per kilogram.

Beras SPHP yang masuk kelas medium dijual di kisaran Rp54,5 ribu hingga Rp65 ribu per kilogram di tingkat pengecer.

Bulog saat ini memiliki cadangan beras mencapai 630 ton yang diyakini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat untuk 2-3 bulan ke depan.

"Ini musim tanam mundur. Seharusnya musim tanam itu pada Oktober sampai November. Tapi kenyataannya di Pacitan baru menanam pada Januari," katanya.

Sehingga, kata dia, ketika musim tanam di Januari, panen juga ikut mundur. Jika sesuai prediksi musim panen pada Maret akhir sampai April.

Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Pacitan, Acep Suherman mengaku bahwa pedagang yang mendapatkan distribusi beras SPHP total ada sebanyak 107 pedagang.

"Pasar Minulyo itu ada 20 pedagang, Pasar Arjowinangun 22 pedagang. Dan lainnya di pasar-pasar kecamatan. Total 107 pedagang,” tegas Acep.

Dia menjelaskan bahwa masing-masing pedagang mendapatkan dua kali pengiriman dengan jadwal Senin dan Selasa atau Kamis dan Jumat.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024