Satuan Tugas Pangan yang dibentuk Polres Trenggalek bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait menggelar inspeksi mendadak terhadap persediaan beras di sejumlah gudang milik distributor dan Bulog di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat.

Operasi gabungan yang dilakukan mulai pagi hingga siang itu bertujuan untuk memastikan ketersediaan beras masyarakat sekaligus mengevaluasi dinamika dan fluktuasi harga komoditas pokok itu menjelang Ramadhan.

"Sidak ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan beras sekaligus memantau perkembangan harga di pasaran," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin usai menggelar sidak di Gudang Aloha dan Bulog Trenggalek.

Satgas Pangan yang baru dibentuk ini juga bertanggung jawab untuk menganalisis kualitas dan kelaikan beras yang beredar, sekaligus mendeteksi jika ada spekulan yang melakukan aksi borong beras atau padi petani guna mempengaruhi harga di pasaran.

"Untuk masa Ramadhan dan Lebaran stok beras di Kabupaten Trenggalek masih aman. Di gudang Bulog stok beras masih ada 670 ton. Nanti ada sebagian beras yang digunakan sebagai bantuan gratis kepada masyarakat,” ucapnya.

Selain soal stok hingga kualitas, pihaknya juga melakukan pemantauan harga beras.

Dia menyebut berbagai langkah sudah dilakukan untuk menstabilkan harga beras di pasaran, di antaranya adalah dengan menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat secara gratis, di samping juga menggelontorkan beras SPHP seharga Rp10.900 per kilogram.

"Harga beras premium yang per 28 Februari 2024 masih Rp16 ribu per kilogram saat ini sudah turun menjadi Rp15.500 per kilogram, demikian pula beras medium dari Rp15 ribu per kilogram menjadi Rp14.500 per kilogramnya. Satgas akan melakukan komunikasi dan koordinasi terus menerus sampai benar-benar kebutuhan beras aman," tuturnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024