Badan Pusat Statistik mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur pada Februari 2024 naik 3,45 persen dari 115,86 pada Januari menjadi 119,85.

Kepala BPS Provinsi Jawa Timur Zulkipli saat menyampaikan Berita Resmi Statistik di Surabaya, Jumat, mengatakan kenaikan NTP tersebut disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 4,06 persen.

"Nilai tersebut lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,59 persen," ucapnya.

Pada Februari 2024, kata dia, ada empat subsektor pertanian yang mengalami kenaikan NTP dan satu subsektor lainnya mengalami penurunan. 

"Subsektor yang mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu tanaman pangan sebesar 5,05 persen dari 122,36 menjadi 128,53, diikuti hortikultura sebesar 2,98 persen dari 123,22 menjadi 126,90," katanya.

Selanjutnya, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,70 persen dari 107,07 menjadi 107,82, dan Peternakan sebesar 0,67 persen dari 102,23 menjadi 102,91.

"Sedangkan, subsektor yang mengalami penurunan NTP yaitu Perikanan sebesar 1,71 persen dari 95,59 menjadi 93,96," tuturnya.

Zulkipli menambahkan dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Februari 2024, seluruhnya provinsi mengalami kenaikan.

"Kenaikan NTP tertinggi di Provinsi Banten sebesar 3,64 persen, diikuti Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 3,63 persen, Jawa Timur sebesar 3,45 persen, Jawa Tengah sebesar 3,16 persen, dan Jawa Barat sebesar 3,03 persen," ujarnya.

Zulkipli juga menjelaskan NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).

Selain itu, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

"NTP menunjukkan daya tukar atau terms of trade dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi," tuturnya.

Zulkipli berharap data yang telah disampaikan melalui berita resmi statistik BPS Jatim tersebut bisa dijadikan acuan bagi pemangku kepentingan untuk membuat kebijakan pada sepanjang 2024.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024