Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menggelontorkan 8 ton beras stabilisasi dan pasokan harga pangan (SPHP) dalam mendukung gerakan pangan murah Badan Pangan Nasional di Lapangan Desa Trewung, Kecamatan Grati, Selasa.

Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Andriyanto di sela meresmikan kegiatan tersebut mengatakan beras tersebut disediakan untuk bisa dibeli oleh warga dengan harga Rp10.200 per kilogram.

"Ratusan warga langsung menyerbu truk yang membawa beras SPHP. Setiap orang dibatasi hanya bisa membeli dua karung beras kemasan 5 kilogram," katanya.

Ia mengatakan bahwa beras dengan harga murah sangat dibutuhkan warga di tengah kian mahalnya harga beras dan jenis bahan pokok lainnya terlebih momennya berdekatan dengan bulan Ramadhan sehingga pemerintah harus hadir untuk membantu masyarakat.

"Kita tahu bahwa beras medium sudah mencapai Rp13 ribu per kilogram sampai RP14 ribu per kilogram dan dengan gerakan pangan murah ini masyarakat bisa membeli beras hanya dengan Rp10.200 per kilogram," ucapnya.

Lebih lanjut Andriyanto meminta para penjual beras SPHP untuk tak sekali-kali menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp10.900 per kilogram nya.

"Pastikan kepada semua penjual untuk sama-sama membantu pemerintah dengan menjual beras SPHP tidak di atas HET," ucapnya.

Kabid Ketahanan Pangan dan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jatim, Pujiati mengatakan dalam gerakan pangan murah kali ini pihaknya bukan hanya menyediakan 8 ton beras SPHP.

Namun, juga berbagai jenis sembako yang dijual dengan harga lebih murah dari harga di pasar umumnya seperti gula, bawang merah dan bawang putih, telur, cabai.

"Kisaran harganya lebih murah Rp3 ribu sampai Rp4 ribu. Inilah tujuan utama gerakan pangan murah," katanya.

kegiatan pasar murah yang menjadi bagian dari gerakan pangan murah terus berkeliling ke semua daerah di Jatim untuk membantu warga kurang mampu yang menjerit akan naiknya harga beras akhir-akhir ini.

"Karena memang supaya warga bisa mendapatkan beras dengan harga lebih murah," tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024