Malang - Program modernisasi Pasar Induk Gadang (PIG) Kota Malang, Jawa Timur, hingga saat ini masih terhambat oleh jalan tembus di sebelah barat jembatan kembar Gadang-Bumiayu.
Anggota Komisi C DPRD KOta Malang Healty Lukistiono, Sabtu mengatakan, sebelum pembangunan PIG, ada beberapa hal yang harus dituntaskan terlebih dahulu oleh Pemkot Malang, di antaranya adalah membangun jalan tembus dan merelokasi ratusan pedagang di PIG.
"Untuk pembangunan jalan tembus di sebelah barat jembatan kembar ini masih terkendala pembebasan lahan, sehingga menghambat proses percepatan modernisasi PIG. Kalau untuk merelokasi sekitar 800 pedagang sudah ada lokasinya," kata politisi dari Fraksi PAN tersebut.
Ia mengemukakan, pembebasan lahan yang akan difungsikan untuk jalan tembus di wilayah timur tersebut juga masih belum diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan.
Rencana pembangunan yang tertuang dalam "site plan", katanya, di lokasi eks Terminal gadang itu tidak hanya dibangun PIG yang modern, namun juga alun-alun yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan tempat uji kir kendaraan.
Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan akses jalan untuk menuju lokasi PIG maupun tempat uji kir kendaraan, sebab jalan yang ada saat ini kurang representatif dan selalu macet.
Menurut Healty, pembangunan PIG tersebut rencananya dibangun tahun depan."Oleh karena itu kami melakukan rapat kerja secara maraton dengan beberapa instansi terkait, yakni Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Pasar," ujarnya.
Pembangunan PIG yang lebih modern tersebut sudah dilirik oleh tiga investor, baik dari Malang maupun Jakarta. Bahkan, salah satu investor itu sudah memaparkan rencana kerjanya, termasuk perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
PIG yang ada saat ini menjadi pasar pusat grosir hasil pertanian dari berbagai daerah. Sebagian besar konsumen di PIG adalah para pedagang yang kulakan untuk dijual kembali, baik di pasar-pasar tradisional maupun pedagang sayur keliling dan di rumah.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
Editor : FAROCHA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011