Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta, Selasa, berpeluang melemah karena pasar mencermati prospek pemangkasan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR).
Pada awal perdagangan, rupiah dibuka turun 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.647 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.630 per dolar AS.
"Rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini karena pasar masih mempertimbangkan masa depan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta.
Baca juga: Selasa pagi rupiah melemah jadi Rp15.647 per dolar AS
Baca juga: Selasa pagi rupiah melemah jadi Rp15.647 per dolar AS
Ariston menuturkan data-data ekonomi AS masih memperlihatkan perekonomian AS yang masih cukup solid sehingga berpeluang menaiklan inflasi AS lagi.
Pekan lalu dua petinggi bank sentral AS atau The Fed yaitu Christopher Waller dan John Williams menekankan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya.
Data perumahan AS yang dirilis pada Senin (26/2) masih menunjukkan pertumbuhan. Data penjualan rumah baru AS bulan Januari menunjukkan kenaikan 1,5 persen.
Selain itu, sebagian indeks saham Asia pagi ini terlihat bergerak negatif. Itu bisa diartikan bahwa minat pasar terhadap aset berisiko berkurang, dan ini bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.
Ariston mengatakan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp15.660 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp15.600 per dolar AS hari ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024