Surabaya - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengalami kehilangan tokoh panutan dengan meninggalnya mantan Sekjen DPP PDIP Ir Soetjipto (Pak Tjip) di Rumah Sakit Darmo Kota Surabaya, Kamis pukul 17.10 WIB. "Kami kehilangan tokoh panutan di PDIP, apalagi Pak Tjip pernah memimpin PDIP Jatim. Saya sendiri dikabari Bu Tjip (istri almarhum), karena itu saya langsung ke RS Darmo untuk memberi penghormatan terakhir," kata sesepuh PDIP Jatim, L Soepomo, kepada ANTARA per telepon. Menurut dia, Pak Tjip merupakan sosok yang patut dicontoh, karena almarhum sudah mampu secara ekonomi sebelum terjun ke dunia politik, karena itu Pak Tjip memberikan teladan yang baik kepada para politisi. "Beliau jujur. Sebagai pemimpin, beliau mengajarkan untuk tidak memasukkan keluarga dalam partai untuk sekadar memanfaatkan kesempatan. Istri, adik, dan kakak almarhum pun tidak ada yang memakai fasilitas dia," katanya. Ia menyebutkan Wisnu Sakti Buana yang merupakan anak almarhum yang aktif di PDIP Kota Surabaya. Anak almarhum itu berpartai dengan aktif dari bawah hingga ke tingkat Kota Surabaya. "Anak beliau tidak menggunakan 'katabelece"' almarhum," katanya. Pak Tjip menjalani perawatan sejak tanggal 27 Sepember 2011 di RS Darmo, namun sejak Kamis sekitar pukul 16.00 WIB diketahui dalam keadaan kritis, akibat penyakit stroke yang dialaminya sehingga akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 17.10 WIB. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011