Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan uji coba rudal terbaru negara itu adalah bagian dari penguatan militer untuk 'menangkis serangan musuh', di tengah ketegangan yang sedang terjadi di Semenanjung Korea.

Mengkonfirmasi uji coba rudal pada Rabu, media milik Pemerintah Korut menyebutkan bahwa Jong Un mengawasi langsung uji coba rudal permukaan-ke-laut tipe baru Padasuri-6.

"Rudal itu melayang di atas Laut Timur selama lebih dari 1.400 detik untuk mencapai perahu target," lapor Kantor Berita Sentral Korea (KCNA).

Sementara itu Korea Selatan pada Rabu mengatakan Korut meluncurkan rudal jelajah dalam jumlah tak tentu ke lepas pantai timurnya.

Peluncuran tersebut menandai kelima kalinya tahun ini Pyongyang menembakkan rudal semacam itu.

Jong Un yang menunjukkan kepuasannya atas kesuksesan peluncuran Padasuri-6, menyebutnya bagian dari penguatan dan melengkapi angkatan laut negara itu.

“Tidaklah penting berapa banyak garis yang ada di Laut Barat Korea dan tidak perlu membahas benar dan salah. Yang jelas adalah ketika musuh menyusup ke perbatasan maritim yang kami kenali, kami akan menganggapnya sebagai tindakan yang tidak pantas." ujar Jong Un.

Hal tersebut adalah pelanggaran terhadap kedaulatan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) dan provokasi bersenjata terhadapnya,” lanjutnya seperti dikutip KCNA.

Jong Un juga mengarahkan militernya untuk meningkatkan kesiapan di perairan perbatasan bagian utara Pulau Yonphyong dan Paekryong, yang menurutnya "sering diserbu kapal perang musuh" termasuk kapal perusak, kapal pengawal, dan speedboat.

Dia juga menuduh kapal perang Korsel melanggar perairan Korea Utara, dan mengatakan bahwa mereka “secara serius melanggar kedaulatan negara tersebut,” serta menekankan perlunya negaranya untuk sepenuhnya mempertahankan kedaulatan maritim dengan kekuatan senjata dan tindakan, bukan dengan retorika, pernyataan maupun pemberitahuan publik.

“Tetap teguh adalah pendirian dan kemauan KPA (Tentara Rakyat Korea) untuk secara tegas membela kedaulatan dan keamanan negara dengan melaksanakan hak membela diri secara sah dan benar berkat kekuatan militer yang kuat,” katanya.

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024