Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendaftarkan 12.633 Kader Posyandu se-Kabupaten Sidoarjo ke program BPJS Ketenagakerjaan supaya mereka tidak khawatir dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo, Novias Dewo Santoso dalam keterangannya di Sidoarjo, Rabu mengatakan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut diberikan sebagai apresiasi pada para kader posyandu.

"Para kader posyandu tersebut mendapat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama setahun," katanya.

Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang telah menginisiasi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi kader posyandu Sidoarjo.

Menurutnya Novias Dewo program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya untuk pekerja formal atau penerima upah (PU) saja, tapi juga untuk pekerja informal atau bukan penerima upah (BPU) atau siapa saja yang beraktivitas kerja seperti halnya kader posyandu dan kader kesehatan.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan MoU RSI Siti Hajar Sidoarjo perkuat layanan kesehatan

Perlindungan jaminan sosial sangat bermanfaat dan penting bagi setiap pekerja. Manfaatnya tidak hanya untuk diri pekerja, tapi juga untuk keluarga atau ahli waris pekerja.

Dengan perlindungan 2 program utama BPJS Ketenagakerjaan tersebut, jika peserta BPJS Ketenagakerjaan mengalami kecelakaan kerja, seluruh biaya perawatan medis sampai sembuh ditanggung tanpa batas oleh BPJS Ketenagakerjaan.
 
Jika peserta meninggal dunia, santunan untuk ahli warisnya sebesar Rp42 juta, sebagaimana yang diserahkan BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo kepada ahli waris seorang kader posyandu atas nama Almarhumah Ninik. Selain itu, juga ada beasiswa untuk 2 ahli waris mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi yang totalnya hingga mencapai Rp174 juta.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Situbondo bayarkan klaim kematian Rp3 miliar
 
Acara sosialisasi percepatan penurunan AKI-AKB dan Stunting diikuti 400 kader kesehatan dari 3 wilayah kecamatan di Sidoarjo, yakni Krian, Balongbendo dan Tarik. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali juga menyampaikan terima kasih pada semua kader kesehatan yang telah berupaya menurunkan angka stunting di wilayah Sidoarjo, di samping memberikan apresiasi kepada kader yang telah mengabdi lebih dari 40 tahun.

"Saya berterima kasih kepada kader kesehatan karena kader kesehatan inilah yang dapat menggerakkan masyarakat secara langsung untuk mencegah stunting. Saya yakin, angka stunting di Sidoarjo akan turun jika kita bersama-sama berkomitmen mencintai Sidoarjo lebih baik dan menjadi provokator kebaikan di masyarakat," ujarnya. 

Baca juga: Seribu marbot se-Sidoarjo terlindungi BPJS Ketenagakerjaan melalui BAZNAS

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Rachmat Hidayat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024